“Hidup Mahasiswa!” Kapolda NTT dan Forkopimda Rangkul Aspirasi di Tengah Aksi Damai Kupang

Kupang – Aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa dari Aliansi Cipayung Plus, BEM, dan OKP di Kota Kupang, Senin (1/9/2025), berlangsung aman, tertib, dan penuh nuansa dialogis. Para mahasiswa turun ke jalan, menyuarakan aspirasi mereka di depan Kantor Gubernur NTT hingga berlanjut ke Kantor DPRD NTT.
Sejak pukul 11.35 Wita, massa aksi telah tiba di depan Kantor Gubernur NTT dan menyampaikan orasi singkat. Selanjutnya pada pukul 11.53 Wita, mereka melanjutkan perjalanan menuju Gedung DPRD NTT. Setibanya di lokasi pukul 12.05 Wita, mahasiswa kembali menggelar orasi dengan tertib.
Puncaknya terjadi pukul 12.50 Wita. Untuk pertama kalinya, seluruh pimpinan daerah hadir secara lengkap menemui mahasiswa. Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, bersama jajaran Forkopimda serta para tokoh agama dari lima agama besar hadir berdampingan, mendengarkan langsung suara mahasiswa.
“Hidup Mahasiswa!”
Dalam suasana penuh keakraban, Kapolda NTT menyapa massa dengan pekikan, “Hidup mahasiswa!” yang disambut riuh oleh para peserta aksi. Pekikan itu ia ulangi hingga tiga kali, menandai bahwa suara mahasiswa adalah bagian penting dari denyut demokrasi di NTT.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa semua atas kegiatan hari ini. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ini sangat luar biasa, karena kalian bisa diterima oleh seluruh Forkopimda secara lengkap, bahkan hadir juga para tokoh agama—ada Romo, Pendeta, Ustaz, semua hadir mendengar langsung aspirasi kalian,” ungkap Kapolda.
Empati dan Keterbukaan
Dialog berlangsung dengan hangat. Kapolda juga menyampaikan duka mendalam atas kasus yang menimpa almarhum Affan di Jakarta. Ia menegaskan bahwa proses hukum terhadap oknum aparat yang terlibat sedang berjalan transparan.
“Atas nama Kapolda NTT bersama jajaran, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Tujuh anggota yang terlibat sudah ditahan di Mabes Polri, dan prosesnya disiarkan langsung agar masyarakat bisa menyaksikan transparansi peradilan. Hukuman seberat-beratnya akan dijatuhkan, dan kita akan sama-sama menyaksikan hasilnya,” tegasnya.
Lebih jauh, Kapolda membuka pintu lebar-lebar untuk komunikasi berkelanjutan dengan mahasiswa. Ia mengingatkan bahwa beberapa hari sebelumnya, dirinya telah menerima pimpinan OKP Cipayung Plus di Mapolda NTT.
“Saya terbuka sekali untuk berdiskusi dengan rekan-rekan mahasiswa. Kalau ingin bertemu, berdialog, bahkan melaksanakan praktek kerja di Polda, silakan. Saluran komunikasi kita jangan sampai putus. Kami di Forkopimda selalu terbuka menerima kalian,” ujarnya penuh kehangatan.
Harmoni di Tengah Demokrasi
Aksi unjuk rasa yang diwarnai orasi kritis itu justru meninggalkan kesan positif. Bukan hanya karena mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung, melainkan juga karena respons yang ditunjukkan para pemimpin daerah: penuh keterbukaan, penghormatan, dan semangat persaudaraan.
Pengamanan ketat dari Polresta Kupang Kota, Polda NTT, dan TNI memastikan aksi berjalan aman tanpa gesekan. Sementara kehadiran tokoh agama dari lima agama besar menambah aura damai dalam momentum bersejarah ini.
Hari itu, halaman DPRD NTT menjadi saksi: bagaimana mahasiswa, pemerintah, aparat keamanan, dan tokoh agama bisa duduk bersama dalam bingkai demokrasi yang sehat.