Tim Vaksinator RS Bhayangkara Kupang Berikan Pelayanan Vaksinasi kepada Anak-Anak

Tim Vaksinator RS Bhayangkara Kupang Berikan Pelayanan Vaksinasi kepada Anak-Anak

Tribratanewsntt.com - Pelaksanaan vaksin covid 19 oleh Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang masih terus dilakukan. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya percepatan vaksinasi dari Pemerintah Daerah NTT agar dapat membentuk Herd Immunity masyarakat di tengah pandemi Covid 19.

Pelaksanaan Vaksin Covid 19 ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara dengan menurunkan lima orang tenaga vaksinator yang dipimpin oleh oleh dr. Mariana Latumenten, Rabu (12/1/2022).

Saat dikonfirmasi, dr. Mariana Latumenten mengatakan bahwa vaksinasi ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah serta implementasi program prioritas Kapolri dalam rangka mempercepat penanganan covid-19.

"Pelaksanaan Vaksinasi ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pemerintah untuk mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi nasional agar segera mencapai kekebalan komunal atau herd imunnity dalam menghadapi pandemi covid-19", ucap dr. Mariana Latumenten.

Dikatakannya, kegiatan vaksinasi tersebut dengan sasaran masyarakat umum mulai dari Anak, remaja hingga lansia dengan target 50 perserta.

"Berdasarkan data yang kami peroleh sebanyak 26 orang masyarakat yang mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut baik tahap I maupun Tahap II", ujarnya.

Dijelaskan, sebelum disuntik vaksin, peserta menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti pengukuran suhu, tekanan darah, dan pengecekan 13 kriteria penyakit yang tak bisa mengikuti vaksinasi.

"Adapun rincian dari pelaksanaan kegiatan vaksin Zinovac ini yakni 15 orang mulai dari anak-anak hingga lansia dengan vaksin tahap I dan tahap II sebanyak 2 orang. Sedangkan jenis Astra Zeneca, tahap I sebanyak 3 orang dan tahap II 6 orang", jelasnya.

Tak lupa juga dr. Mariana Latumenten menyampaikan pesan kepada masyarakat NTT agar selalu mentaati protokol kesehatan. 

"Meskipun sudah divaksin, protokol kesehatan tetap menjadi yang utama. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan-kerumunan yang tidak perlu", pesannya.

“Harapannya, anak-anak ini semua bisa tervaksin atau terimunisasi dengan baik, kemudian bisa juga mengajak teman-temannya yang mungkin masih ragu, bahwa proses imunisasi atau vaksin ini sebenranya adalah proses yang tidak rumit kemudian tidak sakit”, harapnya.

Sementara itu, salah satu anak bernama Erny mengaku tidak takut divaksinasi. Ia juga mengajak teman-temannya untuk di vaksin mengingat proses belajar tatap muka di sekolah juga sudah mulai berjalan."Sebenarnya vaksin ini tidak sakit kok, rasanya hanya seperti digigit semut saja", ucapnya.