Setelah sukses menggelar debat tahap I Pilkada Belu 2015, awal oktober lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Belu, kembali menggelar Debat tahap II, dengan mengambil lokasi yang sama yakni di gedung Betelalenok, Atambua, Jumat (13/11/15),pkl.10.00 wita-selesai. Untuk itu, Ratusan Polres Belu dan Brimob Subden 2 Pelopor Belu diterjunkan dalam kegiatan ini,dengan mengamankan lokas jalannya pelaksanaan debat dan pengaturan arus lalu lintas hingga pelaksanaan debat selesai sekitar pkl.13.30 wita. Selain pelibatan personil, Polres Belu juga menyiagakan Mobil Water Canon & Mobil Escape di lokasi pengamanan. Sebelum pelaksanaan debat dimulai, para pendukung Paslon Bupati & Wakil Bupati Belu dari ketiga paket sebanyak 150 orang, (masing2 paslon 50 orang) maupun tamu undangan, mendapatkan pemeriksaan (sterilisasi) oleh aparat Polisi, sebelum menuju ruang debat,guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan yang diperbolehkan masuk kedalam ruang debat, adalah peserta yang menggunakan ID Card yang telah dibagikan oleh KPUD Belu, Pelaksanaan debat berlangsung aman dan lancar. Debat tahap 2 kali ini mengangkat tema Peningkatan pelayanan Publik dan menyelesaikan persoalan daerah, dengan Moderator Damaris Rihi Dara, SH, M.Hum, Ketua lembaga bantuan hukum Apik NTT. Setiap Paslon diberi durasi 5 menit dalam menyampaikan Visi dan Misi dan dirangkai dengan pertanyaan tertutup yang dibuat oleh moderator kepada paslon dengan waktu menjawab 5 menit.
Paket nomor urut 1, Fansmu NKRI (Falentinus Pareira-Ciprianus Temu) mengusung visi misi menyoroti peran birokrasi dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Banyak masalah yang dihadapi masyrakat tidak mampu diselesaikan oleh birokrasi,serta peningkatan kualitas kerja birokrasi.NKRI memandang perlu mereformasi birokrasi dengan cara memberikan kesempatan mendapatkan jenjang jabatan,tunjangan para guru dan media dan perumahan untuk guru terpencil" Kata paket nomor urut 1.
"Apabila kami menang,kami akan memberikan kesempatan aparatur untuk pendidikan di setiap satuan kerja pemerintah untuk mendorong percepatan pelayanan kepada masyarakat" lanjut Drg.Falentinus Pareira.
Sedangkan paket nomor urut 2 (Wilibrodus Lay-JT Ose Luan) menyoroti kinerja Pemerintahan yang kedepannya harus benar-benar bersih dan mampu melihat persoalan yang dialami masyarakat.
"Apabila Paket Sahabat menang, maka kami siap memperbaiki masalah ini dengan cara pembangunan bendungan,pembuatan sumur bor,meningkatkan pelayanan kesehatan,memberikan modal kerja mikro, memberikan bantuan bea siswa untuk pendidikan,membiayai BPJS dan menyediakan tempat latihan kerja untuk masyarakat serta melakukan pengadaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat,contoh kalo beli pupuk ya harus musim hujan biar bisa digunakan oleh masyarakat" kata Wily lay.
Paket nomor urut 3, Ventje Abanit-Bona Bowe (Venna)Mereparasi menyampaikan visi dan misi memperbaiki birokrasi melalui mental dan iman.
"Kita tau bahwa Belu ini miskin dan pembangunan kita cuman mengandalkan APBD dan APBN, oleh karena itu Paket Venna datang bertarung dan akan merubahnya.Venna berbicara dan mau merubah ya kita harus punya data serta kita bisa menganalisa berdasarkan kepentingan masyarakat bukan berdasarkan kemenangan" tegas Ventje.
Pelaksanaan debat tahap 2 dihadiri oleh Sekda Belu Drs.Petrus Bere, Waka Polres Belu Kompol I Gusti Putu Suka Arsa, SIK serta sejumlah Pejabat lainnya dari TNI, Polri dan Pemkab Belu, yang disiarkan secara langsung oleh RRI Atambua & TV Pemkab Belu (TV Belu).