Tribratanewsntt.com -
“ Negara Indonesia berdiri karena adanya perbedaan dengan Pancasila sebagai pemersatu. Persatuan sudah ada jauh sebelum adanya kemerdekaan yakni melalui wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang diwujudkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,” kata Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M.T. Silalahi, SH, MH saat membawakan materi wawasan kebangsaan dalam Kuliah Umum Civitas Akademika Universitas Kristen Wira Wacana, Jumat (15/12/17).
Dihadapan para mahasiswa Kapolres menjelaskan bahwa terjadinya perubahan demokrasi dunia pasca perang dunia ke-2 dengan Amerika serikat sebagai pemenangnya pasca perang dingin melawan Uni Soviet, dan menjadikan Amerika menjadi negara super Power.
“ hegemoni negara kuat menimbulkan pihak ketiga sebagai Non State Actor, seperti alqaidah dan ISIS yang menimbulkan stabilitas di suatu negara sampai dengan menjadi negara gagal atau ailed state sehingga timbulnya koreksi demokrasi, “ kata Kapolres.
Lebih lanjut beliau mengatakan sebagai generasi muda penerus bangsa perlu menanamkan nilai Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme, agar negara tidak menjadi negara yang gagal atau failed state.
“ kemajuan dunia saat ini yang sangat pesat yakni pada bidang informasi dan teknologi, pemanfaatan media sosial yang masif sampai dengan teknologi ruang angkasa untuk itu perlu peningkatan daya saing agar tidak tergusur dan ketinggalan dari perubahan, penguasaan ilmu juga diperlukan untuk meningkatkan taraf hidup,” urai Kapolres.
Kapolres juga menjelaskan bahwa Polri melakukan program deradikalisasi dan soft approach melalui dialog dan sambang ke tokoh masyarakat, tokoh agama, termasuk memberikan pemahaman wawasan kebangsaan.
“ melalui media sosial Polri berupaya untuk meningkatkan kepercayaan publik serta Mengcounter Berita Hoax, ujaran kebencian, Intoleran dan isu SARA, salah satunya melalui website Tribrata News,” imbuhnya.