Polri Peduli Masyarakat, Polda NTT Maksimalkan Layanan Kesehatan di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Flores Timur, 10 Juli 2025 – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) terus menunjukkan kepedulian terhadap para pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada 7 Juli 2025. Beedasrkan data dari Kabiddokkes Polda NTT AKBP dr. Hery Purwanto, M.Si, Med, Sp.B, update terakhir pada Rabu, 9 Juli 2025 pukul 19.00 WITA, tercatat sebanyak 4.063 jiwa berada di empat posko pengungsian yang tersebar di Poslap Konga, Poslap Kobasoma, Poslap Bokang, dan Poslap Lewolaga.
Dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan para pengungsi, Polda NTT melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) mengerahkan 10 personel tenaga medis yang terdiri dari satu dokter umum, empat perawat, satu bidan, satu analis laboratorium, dan tiga sopir operasional. Pelayanan kesehatan dilakukan secara intensif di berbagai titik pengungsian dengan fasilitas dan obat-obatan yang memadai.
Pada Rabu, 9 Juli 2025, sebanyak 31 pasien mendapatkan pelayanan kesehatan, dengan rincian 13 laki-laki dan 18 perempuan, termasuk 1 pasien dari keluarga Polri. Jenis penyakit yang paling banyak ditangani pada hari tersebut adalah gangguan pernapasan sebanyak 21 kasus, disusul gangguan pada tulang dan pencernaan masing-masing 8 kasus.
Pelayanan kesehatan juga mencakup pembagian 132 buah masker, pemberian vitamin sebanyak 85 tablet, serta berbagai jenis obat termasuk obat oral, sirup, salep, dan obat serbuk. Tidak ada pasien yang memerlukan tindakan rawat luka atau evakuasi medis lanjutan pada hari tersebut, dan stok obat-obatan dinyatakan masih dalam kondisi cukup dan aman.
Sejak pelayanan dimulai pada 20 Juni hingga 9 Juli 2025, total 728 pasien telah dilayani, terdiri dari 650 masyarakat umum dan 78 dari kalangan Polri/keluarga Polri. Jenis penyakit yang paling dominan adalah gangguan pernapasan (413 kasus), penyakit pada tulang (144 kasus), dan gangguan pencernaan (93 kasus). Selain itu, telah dilakukan tindakan rawat luka dan bedah minor sebanyak 79 kasus, serta evakuasi medis terhadap empat pasien ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kapolda NTT Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., melalui Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa Polri hadir untuk menjamin keamanan dan kesehatan masyarakat yang terdampak bencana.
“Atas arahan Bapak Kapolda, kami mengutamakan pelayanan kemanusiaan dengan memperkuat layanan kesehatan di seluruh posko pengungsian. Kami pastikan kebutuhan dasar, terutama obat-obatan dan layanan medis, tetap tersedia dan dapat diakses oleh seluruh pengungsi. Ini adalah bagian dari wujud kepedulian dan pengabdian Polri kepada masyarakat,” ujar Kombes Pol Henry (10/7).
Lebih lanjut, Kapolda NTT juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Kami berkomitmen untuk terus hadir bersama masyarakat. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami pastikan seluruh pengungsi mendapat penanganan terbaik hingga situasi benar-benar kondusif,” ungkapnya.
Polda NTT juga berencana terus memperkuat pelayanan dengan patroli kesehatan secara mobile serta melakukan pemantauan berkala terhadap perkembangan situasi di sekitar kawasan terdampak.