Tim Monitoring dan Asistensi Kegiatan 1 Quick Wins Mabes Polri Kunjungi Polda NTT

Tim Monitoring dan Asistensi Kegiatan 1 Quick Wins Mabes Polri Kunjungi Polda NTT

Tribratanewsntt.com - Tim Monitoring Evaluasi dan Asistensi pelaksanaan Kegiatan 1 program Quick Wins Mabes Polri mengunjungi Polda NTT, untuk melaksanakan Monev dan Asistensi (MEA) Kegiatan 1 Quick Wins tahun 2019, guna peningkatan kinerja Polda NTT dan jajaran Polres/Polsek, Selasa (19/11/2019).

Kedatangan Tim Monitoring dan Asistensi dipimpin Brigjen Pol Drs. Ermi Widyatno, M.M selaku Ketua Tim dan diterima langsung oleh Wakapolda NTT Brigjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum didampingi Irwasda Polda NTT Kombes Pol Drs. Tavip Yulianto, S.H., M.H., M.Si dan Dirbinmas Polda NTT Kombes Pol Drs. Taufiq Tri Atmojo.

Dalam sambutan Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Hamidin yang dibacakan oleh Wakapolda NTT Brigjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum saat membuka kegiatan ini menyatakan bahwa, kegiatan monitoring, evaluasi dan asistensi ini bertujuan untuk melihat sejauh mana Polda NTT dan jajarannya menjabarkan rencana aksi program quick wins kegiatan 1 tentang penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Menurutnya, radikalisme merupakan tindakan yang memiliki akar keyakinan, doktrin dan ideologi yang dapat menyerang kesadaran masyarakat.

"Tumbuh suburnya radikalisme tergantung di lahan mana ia tumbuh dan berkembang. jika ia hidup di tanah gersang, maka radikalisme sulit menemukan tempat, sebaliknya jika ia hidup di lahan yang radikalisme merupakan tindakan yang memiliki akar subur maka ia akan cepat berkembang", ucap Brigjen Pol Drs. Johni Asadoma.

Dikatakannya, ladang subur tersebut adalah masyakarat yang dicemari oleh paham fundamentalisme ekstrim atau radikalisme keagamaan. Radikalisme merupakan embrio lahirnya terorisme. Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrim.

"Karena itulah, melalui momentum monev dan asistensi ini, diharapkan para pelaksana mampu melaksanakan kegiatan kontra radikal dan deradikalisasi baik melalui kerjasama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, stakehorlders tokoh pendidikan, dan tokoh pemuda lain dalam memberikan nilai-nilai kebangsaan maupun menyentuh secara langsung kelompok simpatisan, pendukung dan inti yang bertujuan agar kompok-kelompok tersebut meninggalkan cara-cara kekerasan dan teror dalam memperjuangkan misinya serta memoderasi paham-paham radikal mereka sejalan dengan semangat dan misi-misi kebangsaan yang memperkuat NKRI", harapnya.

"Terakhir, kami ingin menegaskan bahwa ingin tingkat kepedulian dan keterlibatan seluruh masyarakat merupakan kunci utama bagaimana kita bersama mencegah aksi dan ancaman paham radikal dan terorisme yang telah meyebar dan menyusup diberbagai lini kehidupan kita. Sebaliknya sikap acuh dan tidak peduli masyarakat merupakan wilayah rentan yang berpotensi menyuburkan jaringan dan paham radikal serta terorisme untuk berkembang biak secara leluasa di tengah masyarakat", tambahnya.

Lanjut dikatakannya, masyarakat adalah tulang punggung deteksi dini yang cukup penting dan efektif dalam mencegah radikalisme dan terorisme. Kerjasama antara Polri dengan instansi pemerintah dan masyarakat secara sinergis dan berkelanjutan akan menciptakan kultur yang baik demi tatanan masyarakat yang siaga akan bahaya radikalisme dan terorisme guna terwujud situasi keamanan dan ketertiban dalam menyelenggarakan Ki kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sebelum mengakhiri sambutan ini, kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada tim monitoring, evaluasi dan asistensi program quick wins kegiatan 1 Mabes Polri yang telah berkenan untuk datang ke Polda Nusa Tenggara Timur", pungkasnya.

Sedangkan Brigjen Pol Drs Ermi Widyatno, M.M menyatakan kedatangan Tim ini adalah untuk memonitoring apakah program Prioritas Promoter yaitu, Quick Wins Polri sudah dilaksanakan dengan maksimal di Polda NTT maupun Polres/Polsek Jajaran.

Seusai sambutan dari Ketua Tim Monitoring dan Asistensi, dilanjutkan dengan pendalaman terhadap satuan kerja penanggung jawab kegiatan dan Satuan pendukung, dengan harapan adanya masukan maupun solusi terkait dengan pelaksanaan monitoring dan asistensi ini.

Selain Polda NTT, Tim dari Mabes Polri juga akan melaksanakan Monev dan Asistensi (MEA) di beberpa Polres Jajaran dan Polsek pada satuan fungsi Binmas, Samapta, Polairud, Reskrim, Intelkam dan Brimob. (Rf)