Tahapan Operasi Bibir Sumbing dalam rangka Hari Bhyangkara ke-76 Dimulai, Kapolda Berharap Perawatannya Akan Berkelanjutan

Tahapan Operasi Bibir Sumbing dalam rangka Hari Bhyangkara ke-76 Dimulai, Kapolda Berharap Perawatannya Akan Berkelanjutan
Kapolda NTT dan Ketua Bhayangkari Daerah tinjau langsung proses screening kepada anak-anak penderita sumbing sebelum dilakukan tahapan operasi di RSB Titus Uly Kupang, Jumat (10/6)

Tribratanewsntt.com - Dalam rangka hari Bhayangkara ke-76 Polda NTT melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) dan Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang akan menggelar bakti kesehatan berupa operasi celah bibir dan atau celah langit-langit (Sumbing).

Sebelum memulai tahapan operasi, Biddokkes Polda NTT melakukan kegiatan screening kepada para penderita sumbing guna menentukan layak atau tidak dilakukan operasi yang digelar di Gedung  Hemodialisa Rumah RSB Titus Uly Kupang, Jumat (10/11/2022).

Kegiatan ini ditinjau langsung oleh Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H dan dihadiri oleh sejumlah Pejabat Utama Polda NTT, Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Henny Setyo Budiyanto, Persatuan dokter bedah mulut Indonesia dari Yayasan Smile Train dan orang tua beserta anak-anak penderita sumbing.

Kapolda NTT menjelaskan bahwa, kegiatan screening ini merupakan tahapan persiapan sebelum dilakukan operasi bibir sumbing atau celah langit, dimana merupakan salah satu rangkaian dari Hari Bhayangkara ke-76 serta dirangkaikan dengan Hari Kesatuan Gerak Bhyangkari (HKGB) ke-70.

"Kagiatan ibu merupakan rangkaian hari Bhayangkara ke-76 yang juga dirangkaikan dengan Hari kesatuan gerak Bhayangkari (HKGB) yang ke-70. Tema kali ini adalah Polri yang Presisi mendukung pemulihan ekonomi dan remormasi struktural untuk mewujudkan Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh", jelas Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.

Dikatakannya, dalam kegiatan ini (Hari Bhayangkara ke-76), tentu ada beberapa yang akan dilakukan oleh Mabes Polri, kemudian tingkat Polda dan Polres-Polres. Salah satunya adalah kegiatan operasi bibir sumbing atau celah langit ini.

"Kemarin kita sudah melaksanakan donor darah, banyak hasilnya sebanyak 1015 kantong darah. Itu adalah satu prestasi, tetapi masih ada kegiatan lain, ada vaksinasi, bakti kesehatan kemudian ada pengobatan umum termasuk juga khitanan", kata Kapolda NTT.

Terkait kegaiatan operasi bibir sumbing ini, Kapolda NTT menyampaikan ucapan terima kasih kepada yayasan Smile Train Indonesia beserta para dokter bedah mulut atas keiklasannya untuk mendukung kegiatan operasi bibir sumbing atau celah langit tersebut.

"Tentu sebagai Kapolda NTT, saya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Smile Train Indonesia, persatuan dokter bedah mulut yang sudah dengan keiklasan datang dari Jakarta untuk melaksanakan kegiatan ini di Kupang atau di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam rangka rangkaian Hari Bhayangkara ke-76", ucap Jenderal bintang dua ini.

Ia berharap, para orang tua yang anaknya sedikit mendapatkan berkah dari Tuhan, sedikit berbeda dari yang lain, dengan kedatangan para dokter dari Smile Train dari persatuan dokter bedah mulut ini menjadi merasa lebih percaya diri, bisa ada perubahan diri, ada perubahan fisik dari sebelumnya mungkin sedikit berbeda dengan teman-temannya yang lain nanti bisa menjadi lebih percaya diri.

"Yakin, bahwa itu merupakan sebuah berkah dari Tuhan. Tentu semuanya datang dari Tuhan dan dokter-dokter yang datang semuanya ini adalah sebuah keiklasan, hati nurani masing-masing untuk mendukung kegiatan ini", ujar orang nomor satu di Polda NTT ini.

Ia juga berharap agar tahapan dari operasi ini bisa berkelanjutan hingga para penderita benar-bebar dikatakan sembuh.

"Saya juga berharap sebagaimana yang telah disamapikan bahwa kegiatan ini pasti ada tahapannya, tidak hanya sekedar operasi kemudian selesai begitu saja, ada perawatan berkelanjutan", harapnya.

"Operasi ini dikatakan sukses manakala semua tahapan itu kemudian bisa berhasil, tidak hanya sekedar besok tanggal 11 dan tanggal 12 pasca operasi pulang kemudian putus hubungan. Harapan saya adalah tetap ada komunikasi dengan para orang tua", tandas Kapolda NTT.