Tersisa 12 Catar Akpol dan 20 Calon Tamtama Polri Panda Polda NTT

Tersisa 12 Catar Akpol dan 20 Calon Tamtama Polri Panda Polda NTT
Tersisa 12 Catar Akpol dan 20 Calon Tamtama Polri Panda Polda NTT
Tersisa 12 Catar Akpol dan 20 Calon Tamtama Polri Panda Polda NTT

Tribratanewsntt.com - Tersisa 12 Calon Taruna (Catar) Akpol dan 20 calon Tamtama Polri panda Polda NTT dalam tahapan rekrutmen terpadu Tahun 2020.

Hal ini disampaikan oleh Karo SDM Polda NTT Kombes Pol. Riyadi Nugroho, S.I.K., saat melakukan paparannya dalam sidang terbuka penentuan kelulusan mengikuti pemeriksaan kesehatan II rekrutmen terpadu taruna Akpol dan Tamtama Polri T.A. 2020 Panda Polda NTT di lantai III Mapolda NTT. Selasa (21/7/2020).

"Dari 122 orang pendaftar catar Akpol. Hingga tahapan ujian akademik tersisa 18 orang masing-masing 17 orang pria dan 1 orang wanita. Dalam sidang kelulusan sementara, sebanyak 12 orang masing-masing 11 orang pria dan 1 orang wanita lulus untuk mengikuti tes kesehatan II. 6 orang peserta pria pun tidak memenuhi syarat", jelasnya

Sementara itu untuk tamtama Brimob hanya terpilih 14 orang mengikuti seleksi kesehatan II dan 6 orang tamtama Polair.

"Kita mendapat quota 7 tamtama Brimob dan 3 tamtama Polair sehingga kita pilih sesuai rangking sebanyak 2 kali quota," paparnya.

Dengan demikian ada 1 orang Tamtama Polair dan 42 orang tamtama Brimob yang gagal dan dinyatakan tidak lulus.

Sidang ini sendiri dipimpin Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., didampingi Irwasda Polda NTT, Kombes Pol Tavip Yulianto dan Karo SDM Polda NTT Kombes Pol. Riyadi Nugroho, S.I.K.

Selain itu pengumuman dan sidang dihadiri perwakilan orang tua dan perwakilan peserta serta pengawas eksternal dan internal. Sebagian besar peserta dan orang tua menyaksikan sidang tersebut secara live streaming dari tribun lapangan Polda NTT.

Wakapolda NTT pada kesempatan tersebut mengakui kalau ditengah tantangan terkait covid-19, proses seleksi tetap dilakukan.

Wakapolda NTT meyakinkan kalau proses seleksi berjalan dengan cermat dan teliti menggunakan prinsip "betah" yang diimplementasikan dalam setiap tahapan seleksi rekrutmen serta didukung dengan pengawasan secara melekat baik dari pengawas internal maupun eksternal.

Mantan Wakapolda Sulawesi Utara ini juga menekankan kalau hasil dalam proses rekrutmen ini murni dari kemampuan dan kapasitas peserta sendiri, tanpa adanya bantuan atau intervensi dari pihak manapun.

"Yakinlah kalian yang bertahan hingga saat ini merupakan pemuda pemudi terbaik di bumi Flobamorata tidak hanya dari segi fisik, namun juga mental dan intelektual," ucapnya.

Kepada peserta yang dinyatakan tidak lulus, Wakapolda NTT berharap agar tetap bersemangat dan jangan pernah berkecil hati.

"Hayati dan resapi serta pelajari kekurangan yang ada pada saat ini. jagalah yang sudah bernilai tinggi dan tingkatkan yang masih bernilai rendah. ingatlah bahwa kegagalan merupakan jembatan untuk memperoleh keberhasilan," harapnya.

Ia berharap kepada peserta yang lulus kelak menjadi polisi yang mampu mengayomi rakyat demi keutuhan bangsa dan negara di masa yang akan datang.

"Tunjukkan bahwa kalian memiliki integritas, loyalitas dan mampu menjadi tauladan di tengah masyarakat indonesia," pungkasnya.