Kapolres Belu Polda NTT Gagalkan 10 Ton BBM Yang Siap di Selundupkan ke Timor Leste
Tribratanewsntt.com - Kepolisian Resor Belu sekali lagi mengungkap upaya penyelundupan berskala besar berupa 10 ton bahan bakar minyak (BBM), di dusun Motaain, Desa Silawan, Kec.Tasifeto Timur,Kabupaten Belu, sabtu (27/5/17).
Pengungkapan BBM jenis minyak tanah dan bensin, yang diduga kuat akan di selundupkan ke negara Timor Leste,dipimpin langsung oleh Kapolres Belu AKBP Yandri Irsan, S.H, SIK, MSi .
Berangkat dari penyelidikan di lapangan, Kapolres Belu bersama anggota serta di back up Brimob dan Satgas Pamtas RI-RDTL Yon 712/Wiratama, melakukan penyisiran dari siang pukul 13.30 wita hingga pukul 18.00 wita, di sepanjang pesisir pantai Motaain tapal batas Timor Leste.
“Dari hasil penyisiran di TKP, Ada 5 titik yang Kita temukan BBM. Ada yang diamankan dalam gubuk, di bibir pantai dan ada juga yang disimpan di semak-semak. Setelah di hitung, jumlahnya mencapai 10 ton’kata Kapolres Belu
“BBM tersebut sudah siap diangkut ke Timor Leste melalui jalur laut dengan menggunakan perahu kecil sesuai sumber yang Kita dapat. Untuk pemiliknya masih dalam penyelidikan dan BBM sudah Kita amankan di Sat Reskrim”terang Kapolres Belu.
Lebih lanjut, Kapolres Belu mengungkapkan bahwa kegiatan rutin yang ditingkatkan dalam rangka mengamankan wilayah perbatasan RI-RDTL (Timor Leste), sudah berjalan selama ini guna memberantas penyelundupan dalam bentuk apapun.
“Dalam mengamankan wilayah perbatasan dan mencegah kasus-kasus penyelundupan yang mengakibatkan kerugian negara, Kami diperintahkan oleh Bapak Kapolda NTT, untuk melakukan kegiatan-kegiatan rutin yang ditingkatkan dalam rangka pemberantasan penyelundupan. Sebagai Tindak lanjut dari Perintah ini, Kami sudah membentuk tim Satgas BBM. Kita sudah aktif melaksanakan kegiatan tersebut,dan hasilnya sudah Kita dapatkan” kata Kapolres Belu.
Mengenai sering terjadinya kasus penyelundupan ini, Kapolres Belu mengatakan bahwa tindakan ini dilatar belakangi motif ekonomi yakni tindakan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan kerugian yang ditimbulkan oleh negara.
“Masih maraknya penyelundupan ini dilatar belakangi motif ekonomi dimana pelaku mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Misalnya Minyak tanah, kalau dijual di Timor Leste dari perliternya mereka bisa mendapat keuntungan belasan ribu rupiah. Namun Kami selaku penegak hukum di wilayah perbatasan tidak akan tinggal diam. kami akan terus berupaya memberantas ini” tegas Kapolres Belu.