Patut Dicontoh, Aipda Jefri Constantyn Kota Dia Bantu Masyarakat Bangun Empat Gereja di Pelosok Sumba Timur

Patut Dicontoh, Aipda Jefri Constantyn Kota Dia Bantu Masyarakat Bangun Empat Gereja di Pelosok Sumba Timur

Tribratanewsntt.com,- Berjiwa sosial, Aipda Jefri Constantyn Kota Dia sosok polisi Polda NTT Polres Sumba Timur yang mendedikasikan dirinya dengan membangun gereja di kawasan pelosok Sumba Timur.

 Aipda Jefri Constantyn Kota merupakan lulusan Bintara Polri Angkatan Pertama Tahun 2003 ini dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi dan mudah bergaul serta memiliki hati yang baik terhadap masyarakat pelosok Sumba Timur.

Selain menjalankan tugasnya sebagai Pejabat Sementara (PS) Kanit Intelkam Polsek Haharu, Polres Sumba Timur, Aipda Jecko (sapaannya) mengajak teman sesama polisinya untuk menggalang dana membangun gereja yang rusak. Tidak hanya menyalurkan bantuan, Aipda Jecko juga turun langsung memantau pembangunan gereja itu.

Tak hanya membangun gereja yang rusak, Aipda Jecko juga kerap memberi bantuan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Beberapa kali dia datang memberi sembako kepada masyarakat. Ia aktf memberikan bantuan kepada para jamda dan duda di kapung tersebut.

Aipda Jecko bercerita awal mula dia tergerak membangun gereja-gereja yang rusak di kawasan Sumba Timur. Pada 2021 saat badai Seroja merusak sejumlah bangunan di sana, tak terkecuali gereja.



"Jadi kita melangkah membangun gereja yang jatuh, kita cari bagaimana bisa ada dana gitu. Saya punya prinsip, kita kalau tidak berbuat baik, pasti tidak ada baik yang kita dapat," kata Aipda Jecko.

Aipda Jecko telah bertugas di wilayah hukum Polres Sumba Timur sejak penempatan pertamanya sebagai anggota Polri tahun 2003.

Sadar kalau tidak bisa membangun kembali gereja yang rusak seorang diri, akhirnya Aipda Jecko mengunggah di Facebook untuk menjaring donatur perbaikan gereja tersebut.

"Memang ini bukan uang saya, tapi bagaimana saya bisa mendatangkan barang-barang di situ. Kebetulan juga memang saya terlahir dari keluarga tidak mampu. Jadi saya bisa tahu dan rasakan keinginannya yang besar, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Gerejanya sudah tua, mereka pakai tiang kayu saja gitu," tuturnya.



Hingga saat ini, sudah ada empat gereja yang dibangunnya di Sumba Timur. Selain dari donatur, Aipda Jecko juga bekerja serabutan untuk membantu menunjang perbaikan gereja itu.

"Saya tidak punya usaha, tapi orang panggil kerja listrik, orang panggil bawa mobil bisa membantu. keterampilan itu saja," ungkapnya.

Aipda Jecko kerap datang berkunjung langsung melihat proses pembangunan gereja itu. Dia juga turut berbagai bantuan berupa sembako kepada orang yang menurutnya membutuhkan.

"Saya punya kegiatan pribadi itu berbagi. Saya beli beras, kopi, gula, saya bagi kepada orang tua yang saya anggap janda atau sudah lansia. Itu saya lakukan di Tana Rara," pungkas Aipda Jecko.