Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kapolda NTT Cek Ketersediaan BOR di Beberapa Rumah Sakit

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kapolda NTT Cek Ketersediaan BOR di Beberapa Rumah Sakit

Tribratanewsntt.com - Kasus positif Covid-19 di NTT terus bertambah dalam hitungan hari. Berdasarkan data  yang dirilis oleh Dinkes Propinsi NTT tertanggal 5 juli 2021 kasus positif sebanyak 1033 kasus. Peningkatan kasus tersebut berdampak pada meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di lima Rimah Sakit di Kota Kupang.

Hal ini disampaikan Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum saat meninjau langsung lima rumah sakit yang di Kota Kupang, Selasa (6/7/2021).

Kelima rumah sakit yang ditinjau oleh Kapolda NTT antara lain, RS Bhayangkara Titus Uly Kupang, RS  Tentara Wira Sakti Kupang, RS Siloam Kupang, RSU W.J. Yohanes Kupang dan RS. S.K. Lerik Kupang.

Diketahui untuk ketersediaan BOR di RSB Titus Uly Kupang sendiri, secara keseluruhan mempunyai 100 bed, dimana sebanyak 69 bed dipersiapkan untuk pasien non covid dan saat ini terisi 19 pasien, sedangkan untuk pasien covid-19 dipersiapkan sejumlah 38 dan saat ini terisi 30 pasien.

Untuk mengantisipasi hal itu, dibeberapa Rumah Sakit seperti di RSU W.J. Yohanes telah dibangun tenda untuk melengkapi bilamana mengalami lonjakan.

Kapolda NTT mengungkapkan bahwa, pemanfaatan tempat tidur rumah sakit saat ini di kelima rumah sakit yang ada di kota Kupang tersebuy rata-rata 80 persen lebih telah terpakai.

"Dari rumah sakit kita lihat ketersediaan atau tempat tidur pasien ini hampir semua kalau saya rata-ratakan delapan puluh persenan lebih. Ada yang malah sudah seratus persen tadi", ungkap Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum

Ia berharap agar lonjakan kasus covid-19 di NTT tidak bertambah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Orang nomor satu di Polda NTT ini pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas di luar rumah dan tentunya menghindari kerumunan.

"Saya memberikan imbauan kepada masyarakat kerena sudah terjadi peningkatan, sehingga kita semua harus mempunyai kesadaran untuk lima M. Lima M ini yang masih saya lihat lemah adalah mobilitas masyarakat masih tinggi dan masih banyak kerumunan. Itu yang harus kita nanti bersama gugus tugas covid menekan hal tersebut", imbaunya.