Wakapolda NTT Pimpin Apel Konsolidasi Pasca Operasi Ketupat Turangga 2019 dalam Rangka Pengamanan Idul Fitri 1440 H dan Kesiapan Pengamanan Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
Tribratanewsntt.com ,- Wakil Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Wakapolda NTT) memimpin Apel Konsolidasi Pasca Operasi Ketupat Turangga 2019 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1440 H dan Kesiapan Pengamanan Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Di Mahkamah Konstitusi tanggal 14 Juni 2019, Kamis (13/6/19) pagi.
Apel konsolidasi ini merupakan bentuk kegiatan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan operasi yang telah digelar dan memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan pasca Operasi Ketupat Turangga-2019 yang dilaksanakan selama 13 hari yang dimulai pada tanggal 29 mei 2019 sampai dengan tanggal 10 Juni 2019 di seluruh Nusa Tenggara Timur serta sekaligus untuk pelaksanaan apel kesiapan pengamanan sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi tanggal 14 Juni 2019.
“Operasi Kepolisian Ketupat Turangga-2019 merupakan operasi yang bersifat terbuka dalam bentuk Operasi Harkamtibmas, dan melibatkan 3.269 personel gabungan TNI, POLRI, Dishub, dan Satpol PP serta mitra kamtibmas lainnya diantaranya merupakan personel POLRI yang terdiri dari 196 personel Polda NTT, 825 Polres Personel Satwil Jajaran dan 2.248 Personel Instansi terkait” ujar Brigjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum dalam amanat Kapolda NTT.
Dijelaskan Wakapolda NTT bahwa selama pelaksanaan Operasi Ketupat Turangga-2019 yang telah digelar untuk jumlah kejahatan mengalami penurunan sebanyak 25.45 %, kejahatan konvensional turun 59.24%, kejahatan transnasional turun 100%, kejahatan yang merugikan kekayaan negara turun 100% dan kejahatan berimplikasi kontinjensi naik 100%. untuk kejahatan menonjol anirat, curanmor, curas dan curat mengalami penurunan.
"Terkait dengan trend kamseltibcarlantas selama pelaksanaan Operasi Ketupat Turangga-2019 yang telah digelar dapat disampaikan untuk jumlah kecelakaan mengalami penurunan 48.52%, korban meninggal dunia turun 45.45%, korban luka berat tetap (19 orang pada tahun 2018 maupun tahun 2019) dan korban luka ringan turun 66.94% sedangkan untuk pelanggaran lalulintas, total jumlah pelanggaran mengalami kenaikan 35.18% dan untuk teguran mengalami kenaikan 144% serta untuk tilang mengalami penurunan 49.74%" jelasnya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, pelaksanaan Operasi Ketupat Turangga-2019 dilaksanakan bersamaan dengan Operasi Mantap Brata-2018 dalam rangka pengamanan Pemilu Tahun 2019.
Pengamanan pada tiap tahapan Pemilu Tahun 2019 telah dilaksanakan dengan baik, khususnya pada tahap pemungutan suara dan penetapan hasil suara yang secara Nasional telah berlangsung dengan aman dan kondusif meskipun terjadi aksi demo di Bawaslu yang mengakibatkan korban jiwa pada tanggal 22 mei 2019.
Pasca penetapan hasil hitung suara akan dilanjutkan dengan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi yang akan dilaksanakan mulai tanggal 14 juni 2019 sampai dengan tanggal 28 juni 2019 (Pembacaan Putusan Sengketa PILPRES).
"Kepada rekan kita 600 personel Polda NTT BKO Polda Metro Jaya melaksanakan pengamanan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum, kami doakan agar tetap semangat dan menjaga kesehatan serta dapat melaksanakan tugas pengamanan dengan baik sehingga seluruh kegiatan sidang phpu dapat berjalan dengan lancar dan terkendali" pungkasnya. (N)