Wakapolda NTT Pimpin Operasi Keselamatan Turangga 2025: Tekan Pelanggaran, Selamatkan Nyawa!

Wakapolda NTT Pimpin Operasi Keselamatan Turangga 2025: Tekan Pelanggaran, Selamatkan Nyawa!

Kota Kupang, NTT – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Wakapolda NTT) Brigjen Pol. Awi Setiyono, S.I.K., M.Hum., memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Turangga 2025 di Lapangan Mapolda NTT, Senin (10/2/24). Apel ini digelar sebagai langkah awal pelaksanaan operasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas guna mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).  

Dalam amanatnya, Brigjen Pol. Awi Setiyono menyampaikan bahwa permasalahan lalu lintas terus berkembang secara dinamis, seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk. Perkembangan era digital juga membawa perubahan dalam transportasi, dengan layanan angkutan publik yang semakin mudah diakses melalui aplikasi di ponsel. Oleh karena itu, Polri, khususnya Satuan Lalu Lintas (Satlantas), dituntut untuk terus berinovasi agar dapat mengantisipasi dampak dari modernisasi transportasi ini.  

"Polantas harus siap menghadapi tantangan zaman dengan tetap mengedepankan pendekatan yang presisi—prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan—dalam menjalankan tugasnya," ujar Brigjen Pol. Awi Setiyono.  

Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Ditlantas Polda NTT, pada tahun 2024 terjadi 1.593 kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda NTT, yang mengakibatkan 414 korban meninggal dunia, 620 korban luka berat, dan 1.867 korban luka ringan. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 1.407 kasus kecelakaan, atau naik sebesar 6,2%.  

Selain itu, jumlah pelanggaran lalu lintas pada tahun 2024 juga mengalami kenaikan signifikan, yaitu 35.487 pelanggaran dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 29.038 pelanggaran, meningkat sebanyak 6.449 kasus atau naik 18%.  

Operasi Keselamatan Turangga 2025 akan berlangsung selama 14 hari, mulai 10 Februari hingga 23 Februari 2025, secara serentak di seluruh Indonesia. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idul Fitri 1446 H dengan mengedepankan upaya preemtif, preventif, serta pendekatan humanis dalam meningkatkan kepatuhan dan disiplin berlalu lintas.  

Beberapa sasaran utama dalam operasi ini meliputi pengendara yang tidak menggunakan helm, kendaraan over kapasitas, pengemudi di bawah umur, pengendara yang berboncengan lebih dari satu orang, berkendara dalam pengaruh alkohol, menggunakan ponsel saat berkendara, melanggar batas kecepatan, melawan arus, tidak menggunakan sabuk pengaman, serta penggunaan knalpot bising dan plat nomor palsu.  

Di akhir amanatnya, Wakapolda NTT menekankan kepada seluruh personel yang bertugas agar melaksanakan operasi dengan profesionalisme dan pendekatan yang humanis. Ia juga mengingatkan agar selalu mengutamakan keselamatan diri serta menjalin sinergi dengan instansi terkait demi keberhasilan operasi.  

"Dengan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini, Senin, 10 Februari 2025, Operasi Keselamatan Turangga 2025 secara resmi saya nyatakan dimulai," pungkas Brigjen Pol. Awi Setiyono.  

Diharapkan, operasi ini dapat menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas demi keselamatan bersama.