Bagbatanas Divhubinter Polri dan AFP Sukses Amankan Perbatasan NTT: Sinergi Indonesia–Australia Jadi Kunci Menuju Zero TPPO

Kupang, NTT – Pagi ini (selasa, 21/10) menjadi saksi sejarah baru dalam perjuangan memerangi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penyelundupan manusia di perbatasan timur Indonesia. Di garis depan prestasi ini berdiri kokoh Bagian Perbatasan Nasional (Bagbatanas) Divhubinter Polri, yang bersama Australian Federal Police (AFP), sukses memperkuat pengamanan di wilayah rawan perlintasan ilegal antara Indonesia dan Australia.
Dalam pertemuan strategis yang digelar di Mapolda NTT dan dipimpin langsung oleh Wakapolda NTT, turut hadir para pejabat utama seperti Karo SDM, Dirsabara, Dirintel, serta delegasi resmi dari AFP. Agenda ini menjadi momentum penegasan pentingnya kerja sama transnasional yang konkret dan berkelanjutan.
Kehadiran Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., mewakili Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si, memperkuat komitmen Polda dalam menjalankan misi besar ini. Dalam keterangannya, ia menegaskan:
“Sinergi ini adalah fondasi kita untuk mencapai zero TPPO. Mengapa? Karena kejahatan transnasional tidak mengenal batas yurisdiksi. Dengan bekerja sama dengan mitra global seperti AFP, di bawah koordinasi Divhubinter, kita menutup celah-celah eksploitasi di perbatasan. Kami bangga menjadi jembatan informasi,” ujar Kombes Henry mewakili Kapolda NTT.
Di bawah koordinasi Divhubinter dan Bagbatanas Polri, wilayah NTT kini dibangun menjadi “benteng peradaban” yang tak hanya menindak pelaku kejahatan, namun juga membina kapasitas personel dan komunitas. Operasi gabungan ini merujuk pada Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, serta prinsip kemanusiaan universal.
Berbagai upaya proaktif juga digencarkan. Edukasi masyarakat terus digalakkan melalui kampanye dan penyebaran hotline darurat 0812-1234-8600 dan 0857-4720-1999 (Hotline Polri).
Poster-poster bertuliskan “Jika Anda Melihat Sesuatu yang Mencurigakan, Laporkan!” telah menjelma menjadi early warning system yang efektif.
Delegasi AFP yang hadir menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Indonesia melalui Polda NTT dan Divhubinter Polri.
“Kerja sama di Kupang, yang difasilitasi oleh Divhubinter dan Bagbatanas, adalah tonggak baru dalam melindungi perbatasan dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Keberhasilan terbaru, seperti penggagalan penyelundupan di wilayah perbatasan timur, membuktikan bahwa kolaborasi kita menjadikan Indonesia dan Australia teladan global dalam mewujudkan dunia yang bebas dari eksploitasi,” ungkap perwakilan AFP.
Dalam semangat apresiasi, program khusus penghargaan diberikan kepada personel dan masyarakat yang aktif melaporkan dugaan TPPO. Hal ini menjadi bukti bahwa kolaborasi rakyat dan aparat adalah fondasi menuju perlindungan maksimal.
Kombes Henry menyampaikan“Ini adalah wujud apresiasi kami atas dedikasi luar biasa mereka. Setiap laporan adalah cahaya di ujung terowongan. Dengan profesionalisme yang memancar, dan semangat persaudaraan yang membara, Indonesia dan Australia, didukung penuh oleh Divhubinter Polri, melangkah menuju masa depan zero TPPO.”
Sementara itu, dalam pernyataan strategisnya, Wakapolda NTT menutup “Bersama, kita tak hanya menangani kasus, tapi membangun harapan baru untuk dunia yang lebih aman dan manusiawi. Sinergi ini bukan hanya taktis, tapi moral. Inilah kunci menuju keadilan yang lebih baik.”
Keberhasilan sinergi Divhubinter Polri dan AFP di wilayah perbatasan NTT tak hanya menjadi kemenangan operasional, tapi juga simbol kebangkitan moral dalam menghadapi tantangan global. Kupang kini berdiri tak hanya sebagai kota pelabuhan, tapi sebagai simbol harapan — bahwa dunia tanpa TPPO bukan sekadar impian, melainkan tujuan bersama.