Kapolda NTT Apresiasi Polsek Paga Dorong Warga Sikka Olah Tuak Jadi Gula dan Kue Tradisional, Tingkatkan Ekonomi Desa
Kabupaten Sikka, NTT – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus melestarikan kearifan lokal, Polsek Paga Polres Sikka Polda NTT mengajak warga untuk memanfaatkan tuak atau nira—bahan dasar moke—menjadi gula dan berbagai olahan makanan serta minuman tradisional. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (14/11) siang, di tempat produksi moke (kuwu) milik Ambrosius Togo di Desa Renggarasi dan Desa Loke, Kecamatan Tanawawo.
Kegiatan pendampingan ini dilakukan oleh Kanit Binmas Polsek Paga Aiptu Fransiskus Lister bersama Bhabinkamtibmas Polsek Paga Aiptu Bambang Haryanto, serta didukung oleh Ketua BPD Desa Renggarasi Yohanes Damaskus dan tokoh pemuda Kristoforus Juma.
Melihat potensi besar pohon tuak yang tumbuh subur di wilayah Tanawawo, aparat kepolisian tidak sekadar hadir sebagai pengayom, tetapi juga sebagai motivator ekonomi kreatif daerah. Warga diberikan edukasi mengenai proses penyadapan tuak/nira, cara mengolahnya menjadi gula air maupun gula batu, hingga pemanfaatannya sebagai bahan dasar membuat kue tradisional dan olahan pangan lainnya.
Upaya ini dinilai membuka peluang usaha baru bagi ibu rumah tangga maupun generasi muda. Produk gula yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga berpotensi dikembangkan sebagai komoditas unggulan desa.

“Benar kami melaksanakan kegiatan tersebut dengan maksud memberikan sosialisasi dan sambang kepada warga, khususnya para pengolah moke. Selain memproduksi minuman tradisional untuk keperluan adat, tuak manis sebenarnya bisa diolah menjadi gula air dan gula batu sebagai bahan dasar kue, makanan, dan minuman,” ujar Aiptu Fransiskus Lister didampingi Aiptu Bambang Haryanto kepada Redaksi Tribratanewssikka.
Kapolres Sikka AKBP Bambang Supeno, S.I.K, menyampaikan dukungan penuh atas kegiatan pemberdayaan masyarakat ini.
“Benar, kami memerintahkan personel termasuk para Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan sambang dan sosialisasi, menggali aspirasi, serta mendorong warga mengolah nira/tuak menjadi bahan makanan dan minuman yang higienis,” tegasnya.
Kapolres menambahkan pentingnya menjaga tradisi sekaligus mengembangkan nilai ekonominya.
“Kami memahami kebutuhan masyarakat akan moke untuk kepentingan adat dan budaya. Namun, perlu diketahui bahwa tuak atau nira juga dapat menjadi bahan pangan yang lebih sehat, higienis, dan tentu saja meningkatkan perekonomian keluarga,” lanjutnya.
Ketua BPD Desa Renggarasi Yohanes Damaskus menyambut baik langkah Polsek Paga dalam memberdayakan warga.

“Ya, Pak Lister dan Pak Bambang sudah berkoordinasi dengan kami untuk melaksanakan sosialisasi di tempat pembuatan moke milik Bapak Ambrosius. Kami sangat mendukung upaya kepolisian memberdayakan warga agar selain memproduksi moke untuk kebutuhan adat, mereka juga bisa mengolah nira menjadi gula dan kue,” ujarnya.
Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si, melalui Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H, memberikan apresiasi terhadap inovasi yang dilakukan jajaran Polres Sikka.
“Kapolda NTT sangat mengapresiasi upaya Polres Sikka, khususnya Polsek Paga, yang telah menginisiasi kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal. Pengolahan tuak atau nira menjadi produk pangan merupakan langkah kreatif yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mendorong peningkatan taraf hidup warga,” ujar Kombes Henry.
Ia menegaskan bahwa kehadiran polisi di tengah masyarakat harus mampu memberikan nilai tambah.
“Polisi bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga harus menjadi fasilitator, motivator, dan mitra masyarakat untuk mencapai kemandirian ekonomi. Inovasi seperti ini harus terus dikembangkan di berbagai wilayah NTT,” tambahnya.
Kegiatan ini menegaskan bahwa kehadiran aparat kepolisian tidak hanya bertugas menjaga situasi kamtibmas, tetapi juga membantu mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dan kreatif. Semangat gotong royong yang tercipta antara polisi dan warga menjadi bukti hubungan harmonis yang terus berkembang di Kabupaten Sikka.
Dengan kolaborasi seperti ini, Desa Renggarasi dan Desa Loke diharapkan mampu menjadi desa yang produktif, berdaya saing, dan memiliki produk unggulan yang berbasis kearifan lokal.
Humas Polda NTT
