Kebersamaan Polri dan TNI Gelar Reuni Perdana Zalas NTT
Tribratanewsntt.com - Kebersamaan antara Polri dan TNI terus terjalin dengan menggelar acara reuni perdana angkatan Bintara 2006 yang diberi nama Zalas Nusa Tenggara Timur (NTT) di Restoran Suba Suka, Kota Kupang, Sabtu (16/3/2019) kemarin.
Zalas yang terdiri dari empat angkatan yakni, Zld – Zero lima dua (Polri), Albagaz- Almamater Bintara Pk. 13 (AD), Lcd -Leting cepe delapan (AL), Albanam-almamater Bintara 2006 (AU), Std- Sepolwan tiga dua (Polwan).
Perwakilan dari Zld, Ipda Elpidus Kono Feka, S.sos. saat dikonfirmasi oleh Humas Polda NTT, Minggu (17/3/2019) pagi, mengatakan kegiatan ini untuk mempererat sinetgitas dan solidaritas antara Polri dan TNI.
"Terbentuknya Zalas ini juga tidak terlepas dari tugas utama sebagai alat pertahanan Negara dalam mengayom dan melindungi masyarakat dengan menyampingkan ego sektoral matra", ujarnya.
Lanjutnya, Zalas NTT terbentuk pada 4 Maret 2018 dengan jumlah anggota sebanyak 500 orang dan diketuai oleh Serka Sugeng Purwanto perwakilan dari Korem 161 Wira Sakti Kupang. Zalas bukan di NTT saja, tetapi Zalas sudah menyebar di seluruh Indonesia. Namun untuk kata Zalas lahir dari NTT.
“Dengan membentuk komunitas seperti ini masyarakat akan melihat Polri dan TNI adalah dua organisasi yang berada pada garda terdepan untuk mempertahankan negara dari ancaman luar. Kita akan bergandengan tangan untuk menghadirkan rasa aman kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat NTT,” tambahnya.
"Zalas diLahirkan dari Bumi Kandung Ibu Pertiwi pada tahun yang sama yaitu tahun 2006 dengan beda nama tapi satu darah, dimana kita tidak sedarah tapi lebih dari suadara dengan tujuan utama menjaga keutuhan NKRI dengan mengedepankan sinergitas dan solidaritas tanpa batas", ungkapnya.
"Kehadiran Zalas NTT ini juga sebagai bukti dalam pengabdian di Bumi Flobamora selama 13 Tahun dan harapan kami (Zalas) bisa menjadi contah bagi rekan-rekan Polri dan TNI lainnya agar tidak selalu menonjolkan ego sektoral dalam pengabdian tetapi menjadi satu dalam keutuhan NKRI", pungkasnya. (G)