Respons Cepat Kepolisian: Polres Alor Amankan Lima Terduga Pelaku dalam Konflik Pemuda Antar Desa

Alor, NTT – Kepolisian Resor Alor di bawah kepemimpinan AKBP Nur Azhari, S.H. bergerak cepat merespons konflik antar pemuda dari dua desa yang terjadi di depan Kantor Camat Alor Timur Laut (ATL), Senin (12/5/2025).
Peristiwa berawal dari dugaan aksi pemalakan oleh sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Desa Kampung Kota Mi terhadap tiga pemuda Desa Takalelang, Kecamatan Lembur. Aksi tersebut kemudian berujung pengeroyokan yang mengakibatkan tiga korban luka, salah satunya menderita luka tikam di bagian leher.
Menerima laporan masyarakat, Kanit Reskrim Polsek ATL Aipda Thoefilus M. Mautuka bersama personel segera turun ke lokasi dan berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku. Namun, situasi memanas keesokan harinya saat sejumlah warga Takalelang mendatangi Polsek ATL dan mendesak agar tiga terduga pelaku lainnya segera ditangkap.
Ketegangan meningkat saat massa memberi batas waktu hingga pukul 16.00 WITA kepada pihak kepolisian untuk menangkap sisa pelaku, dengan ancaman akan mendatangi Kampung Kota Mi jika tuntutan tidak dipenuhi. Kapolres Alor AKBP Nur Azhari, S.H. yang tiba di lokasi dengan cepat mengambil langkah persuasif untuk mencegah konflik lanjutan.
Kapolres bersama jajarannya langsung mendatangi keluarga para terduga pelaku di Kampung Kota Mi dan meminta agar para pelaku menyerahkan diri. Respons masyarakat cukup kooperatif, dan disepakati bahwa para terduga pelaku akan diserahkan setelah mereka kembali dari kebun.
Namun, di tengah suasana tegang, salah seorang warga Takalelang bertindak nekat dan memicu pergerakan massa ke Kampung Kota Mi. Teriakan massa memancing respons keras dari warga setempat yang membunyikan lonceng tiang listrik sebagai tanda bahaya. Bentrokan pun tak terhindarkan, dengan warga Kampung Kota Mi meluncurkan anak panah ke arah kerumunan, menyebabkan massa Desa Takalelang lari berhamburan dan meninggalkan sepeda motor di lokasi.
Polres Alor segera bergerak mengamankan situasi dan mengevakuasi kendaraan untuk mencegah eskalasi konflik. Namun dua unit sepeda motor milik warga Takalelang mengalami nasib nahas — satu dirusak, satu lainnya dibakar.
Keesokan harinya, Rabu (14/5/2025), Kapolres Alor memimpin apel pasukan di Mapolsek ATL dan melanjutkan dengan kunjungan serta dialog terbuka bersama masyarakat Desa Takalelang. Hadir dalam dialog tersebut Ketua DPRD Alor Paulus Buce Brikmar, perwakilan Bupati Alor Jon Rimba, anggota DPRD Hernes Makoni, unsur TNI dari Kodim 1622 Alor, serta Camat ATL dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolres menyampaikan bahwa kelima terduga pelaku kini telah berhasil diamankan dan akan diproses secara hukum. Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan tindakan balasan.
“Keselamatan semua pihak, baik pelapor maupun pelaku, menjadi tanggung jawab kami sebagai aparat penegak hukum. Tidak ada ruang untuk aksi main hakim sendiri,” tegas Kapolres.
Pasca dialog, akses jalan yang sebelumnya sempat diblokir warga dibuka kembali. Proses pemindahan para pelaku ke Mapolres Alor dilakukan dengan pengamanan ketat oleh gabungan personel Polres Alor, Kodim 1622, dan Brimob Kompi 4 Yon A Polda NTT dengan dukungan kendaraan taktis.
Hingga Kamis (15/5/2025), situasi di wilayah Desa Takalelang dan sekitarnya telah berangsur kondusif. Personel gabungan TNI-Polri masih berjaga di lapangan guna mencegah kemungkinan terjadinya konflik susulan.