Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat, Kapolda NTT Minta : Terus Layani dan Lindungi Masyarakat Dengan Baik

Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat, Kapolda NTT Minta : Terus Layani dan Lindungi Masyarakat Dengan Baik

Tribratanewsntt.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., menyampaikan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri meningkatkan di penghujung tahun 2022.

Hal ini disampaikan Kapolda NTT saat memimpin serahterima jabatan lima pejabat utama Polda NTT di Mapolda NTT, Kamis (5/1/2023) sore.

Kapolda mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini Polri sedang menghadapi fenomena dan menjadi keprihatinan bagi semua. Dimana sangat banyak muncul pelanggaran maupun penyimpangan yang dilakukan oleh anggota Polri dan menjadi viral di media sosial sehingga menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri.

"Namun berkat tekad dan komitmen serta kerja keras kita semua tingkat kepercayaan publik sudah mulai beranjak naik lagi dari 2,82 persen pada bulan September 2022 dan survei terakhir pada bulan Desember 2022 terjadi peningkatan mencapai 69.35 persen. Ini adalah kerja keras dari kita semua mulai dari pimpinan Polri sampai ke tingkat paling bawah", ungkap Kapolda NTT.

Kapolda NTT meminta para Kasatker dan Kasatwil agar terus berkomitmen untuk terus memperbaiki citra Polri di tengah masyarakat.

"Dalam kesempatan ini saya minta para Pejabat Utama dan Kapolres jajaran agar komitmen dan tekad untuk terus memperbaiki citra Polri di tengah masyarakat. Terus kita lakukan dan membuat kesepakatan terhadap seluruh anggota sehingga anggota akan semangat untuk melaksanakan tugas dengan baik. Melayani dan melindungi masyarakat", pintanya.

Orang nomor satu di Polda NTT Juga menyampaikan inti dari tugas Polri itu adalah melayani dan melindungi masyarakat dengan baik.

"Intinya untuk menaikkan citra polri adalah dua hal itu, yaitu melayani dan melindungi masyarakat dengan baik karena itulah inti dari tugas Polri", terangnya.

Diketahui bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri meningkat sebesar 69.35 persen di penghujung tahun 2022. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga Indonesia Political Survey (Indopol Survey).