Kapolda NTT Berikan Pembekalan Terkait Pengembangan Karakter Kepada Mahasiswa Baru Universitas Citra Bangsa

Kapolda NTT Berikan Pembekalan Terkait Pengembangan Karakter Kepada Mahasiswa Baru Universitas Citra Bangsa
Kapolda NTT saat memberikan materi kepada para mahasiswa baru Universitas Citra Bangsa, Kamis (25/8)

Tribratanewsntt.com - Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.h., M.H memberikan pembekalan kepada 1.135 mahasiswa baru pada Univeristas citra Bangsa (UCB), Kamis (25/8/2022).

Kegiatan yang berlangsung di Aula lantai lima UCB, jalan Manafe, Kelurahan Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Citra bina Insan Mandiri Ir. Abraham Paul Liyanto, Rektor UCB Prof. Dr. Frans Salesman, S.e., M.Kes dan para wakil rektor.

Pada kegiatan ini, Kapolda NTT memberikan materi tentang pengembangan karakter mahasiswa sebagai intelektual dan anti perundungan (Bullying). Iapun yakin para mahasiswa semuanya memiliki karakter yang bagus. 

“Bisa lulus, bisa diterima di Universitas Citra Bangsa ini, saya yakin semuanya sudah memiliki dasar karakternya masing-masing sudah bagus, karakter yang berasal dari keluarga, karakter yang berasal dari lingkungan semuannya sudah ok. Harus yakin semuannya, mahasiswa itu penuh dengan semangat”, ujar Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.

Kepada para mahasiswa, kapolda NTT menyampaikan bahwa saat ini kita berada pada posisi situasi yang sangat berbeda jamannya yakni berada pada gelombang demokrasi liberal. Hal ini yang selalu didengung-dengungkan oleh ade-ade mahasiswa, demokrasi. Semuanya penuh dengan kebebasan dimana diawali oleh sebuah proses yang cukup panjang yaitu bagaimana di tahun 1990 situasinya pada saat itu diawali dengan perang dingin sebelummnya diawali America, Rusia dan sebagainnya kemudian berubah lagi di tahun 1998.

“Nah proses itu, suka tidak suka sekarang kondisinya menjadi sebuah proses yang mana Negara kita menjadi Negara demokrasi. Negara yang banyak memberikan kebebasan kepada mahasiswa, kepada rakyat, kepada masyarakat, kepada semuannya, oleh karena itu kita harus menjaga demokrasi itu sebaik-baiknya. Jangan kemudian demokrasi yang sudah dikatakan sebagai demokrasi liberal menjadi kebablasan”, terangnya.

Dikatakannya, beberapa ukuran menguatnya peran parlemen terus otonomi daerah sekarang dirasakan yang mana dari sisi otonomi daerah peran pemerintah daerah baik tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sekarang sudah luar biasa lebih baik.

Lanjut dikatakannya ada empat pilar yang kuat mempengaruhi proses demokrasi di Indonesia yakni, selain Legislatif, Eksekituf dan Yudikatif ada peran dari media.

Dari beberapa hal yang disampaikan, permasalahan-permasalahan tersebut ternyata menimbulkan potensi masalah sosial yang kemudian muncul dilingkungan kita. Ia berharap para mahasiswa untuk saling menghargai antara mahasiswa senior dengan yunior.

“Tujukan bahwa kalian mempunyai karakter, kemampuan, knowledge yang bagus, skil yang bagus dan etitude atau sikap prilakuyang bagus”, katanya.

Dijelaskan bahwa, dari masalah sosial yang muncul tersebut, menjadi tanggung jawab Polri undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menjadi pedoman dan acuan Polri untuk menjalankan tugas preemtif, preventif dan penegakan hukum.

Disebutkan bahwa, dengan perkembangan globalisasi yang terjadi saat ini, situasinya sudah sangat berbeda yang tentunya dipengaruhi oleh dua hal yakni positif dan negative. 

“Dari kedua hal ini, tinggal pilihan kita adalah memilih melakukan mana yang tidak baik kita tinggalkan, mana yang baik kita lakukan, Yang tidak baik tentunya hal-hal yang menyimpang, yang di luar ketentuan adalah hal yang tidak baik”, sebut Kapolda NTT.

Ia pun meminta kepada para mahasiswa ubtuk melakukan hal-hal yang positif guna mendukung proses belajar di UCB. Tujuan belajar itu tentunya adalah bagaimana menyerap sebuah ilmu, sebuah pelajaran, sebuah proses pendidikan yang memang tidak mudah. Tanamkan pada hati dan pikiran kalian bahwa empat tahun kuliah di sini (UCB) harus selesai.

“Kita harus menjadi mahasiswa yang cerdas dalam tanda kutip hal yang positif, karena cerdas ada juga yang digunakan untuk hal-hal yang tidak baik, tetapi pakailah kecerdasan itu untuk hal-hal yang postif. Menyiapkan mental terutama pengetahuan, pikiran kalian untuk bisa berkuliah dengan baik, tujukan bahwa kalian memilih kampus ini untuk berbagkti kepada Nusa dan Bangsa jagan berhenti sampai di sini saja. Lakukan banyak hal yang baik nantinya”, pintanya.

Menurutnya, saat ini banyak yang menggunkan internet dengan tidak baik kemudian melakukan perundungan atau bullying. Ia menegaskan untuk jangan dilakukan karena hal itu tidak penting, yang mana memiliki resiko dan dampak hukumnya.
“Bijaklah menggunkan jempol kalian, bijaklah melakukan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dan tidak melakukan hal-hal yang kontra produktif yang nanti mengecewakan orang tua”, pesannya.

“Saya minta semuanya para mahasiswa menempatkan diri sebagai orang yang cendekiawan, orang yang memiliki intelktual yang baik bukan hanya sekedar berpikir sektoral saja. Mau mengerjakan sesuatu, mau mengerjakan tindakan apapun berpikir resiko dan dampaknya apa, baik kepada diri sendiri, terhadap teman, kamus maupun lingkungan luar, karena itu berpengaruh nantinya pada masalah gangguan kamtibmas”, tandas Kapolda NTT.