Kapolda NTT Hadiri Sosialisasi Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2021 Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia

Kapolda NTT Hadiri Sosialisasi  Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2021 Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia

Tribratanewsntt.com,- Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum. menghadiri kegiatan Sosialisasi  Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2021 Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Kamis (9/9/2021).

Kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat utama Kantor Gubernur NTT. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Provinsi NTT, Sekda Provinsi NTT, Danrem 161 / Wira Sakti Kupang, Danlanud El Tari Kupang, Kabinda NTT, Asintel Lantamal VII Kupang, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi serta Rektor Undana Kupang.

Dikesempatan tersebut Sekda Provinsi NTT menyampaikan bahwa dalam satu minggu terakhir terjadi Banjir di NTT khususnya di daerah Flores.

Provinsi NTT dikenal dengan Nusa terindah dalam toleransi dan saat ini Pemerintah menjadikan Pariwisata sebagai trail pembangunan untuk mendorong kemajemukan Wilayah Provinsi NTT

"Kami apresiasi dan terima kasih kepada Tim yang saat ini berkunjung di wilayah NTT, dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi patokan dalam menyusun UU guna mewujudkan sumber daya yang baik dan SDM yang unggul" ujar Sekda NTT.

Sementara itu Wakil Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Provinsi NTT atas sambutan yang diberikan kepada tim.

Saat ini perkembangan covid-19 di Provinsi NTT sudah mengalami penurunan, semoga ini tetap dipertahankan dan kedepan bisa melakukan penyesuaian bagaimana kita hidup berdampingan dengan covid-19.

Ada 33 RUU yang dibuat dan kegiatan hari ini bertujuan untuk meminta masukan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan  serta bagaimana bisa menggelar aspirasi dari masyarakat dan menjadi dasar dalam penyusunan RUU.

Ada 33 RUU yang dijadikan prioritas pada tahun 2021 namun penetapan prolegnas RUU tahunan dilakukan berdasarkan skala prioritas dan sewaktu-waktu bisa berubah.

NTT merupakan Provinsi yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, kekhasan adat istiadat (hukum adat yang kuat) sehingga berdasarkan kharakteristik keunikan tersebut tentunya Provinsi NTT mempunyai kepentingan dengan 33 RUU.

Wakil Gubernur Provinsi NTT mengucapkan terima kasih kepada DPR RI yang sudah menetapkan UU Cipta kerja.

Bisa dimasukan lagi UU pertahanan udara karena sangat penting bagi masa depan bangsa dan wilayah udara Indonesia sangat besar.

Provinsi NTT memiliki banyak sekali nilai budaya tradisional yang perluh diekspresikan, budaya nasional bisa dimasukan dalam RUU sehingga bisa dijabarkan kedalam peraturan Daerah. Perlu adanya pemanfaatan sumber energi yang ada di NTT sebagai tenaga listrik.

Perlu adanya perhatian khusus terkait kuota  dalam seleksi penerimaan TNI-Polri dan IPDN yang memprioritaskan anak-anak daerah.

Dan Kapolda NTT menyampaikan apresiasi, terima kasih dan selamat datang kepada Tim Badan Legislasi DPR RI di Provinsi NTT.

Provinsi NTT memiliki banyak keberagaman, kehidupan yang mejemuk dan selalu berdampingan satu sama lain tanpa membedakan Agama, ras dan golongan.

"Provinsi NTT memiliki 22 kabupaten, saat ini Polda NTT mambawahi 21 Polres dan  masih ada satu kabupaten yang belum memiliki Polres yaitu Kabupaten Sumba Tengah. Kekuatan personil Polda NTT masih dibawah angka kebutuhan personel namun saat ini melalui program Kapolri, Polri terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan yang ada"ujar Kapolda NTT

Dikatakannya, pentingnya UU yang mengatur tentang masyarakat adat karena banyak permasalahan terjadi mengenai persoalan hukum adat. Saat ini Polri menyedepankan restorative justice bila terjadi persoalan hukum adat.

"Ada beberapa Investasi di Provinsi NTT terkendala dengan masalah hukum adat sehingga dengan adanya undang-undang ini bisa membantu dalam pengendali masyarakat serta memudahkan dalam pelaksanaan tugas Kepolisian"tandas Kapolda NTT.

Perlu adanya terobosan dalam perekrutan bintara Polri dengan cara adanya tambahan anggaran dari Pemda untuk mendukung penambahan kuota pendidikan.