Ayah Usai Sultan Pulih: Dokter Polri Luar Biasa, Indonesia Bisa!

Ayah Usai Sultan Pulih: Dokter Polri Luar Biasa, Indonesia Bisa!

Fatih Nurul Huda, ayah korban kabel fiber optik menjuntai di Jakarta Selatan (Jaksel) Sultan Rifat Al Fatih, mengapresiasi profesionalitas RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim). Dia mengatakan para dokter bekerja dengan luar biasa dalam menyembuhkan Sultan.

"Dokter Polri luar biasa, Jenderal. Kami cerita ke teman-teman, ke saudara yang kebetulan ada di luar juga. (Mereka) kaget, segitunyakah Indonesia bisa?" kata Fatih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, seperti dilihat detikcom dalam sebuah video, Selasa (26/12/2023).

Pertemuan Sigit dengan Sultan dan ayahnya berlangsung di Markas Besar Polri, Jumat (22/12), pukul 15.30 WIB. Dalam pertemuan itu, hadir juga ibu Sultan, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Asep Hendradiana, Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Hariyanto, dan Ketua Tim Dokter yakni dr Yosita Rachman.

"Karena mereka berpikir harus di Prancis, Pak, ya?" tanya Sigit.

Fatih mengatakan mendapat banyak masukan agar Sultan dibawa ke Prancis, Amerika Serikat (AS), hingga China. Namun, setelah mengetahui Sigit memberi perhatian khusus pada Sultan, Fatih yakin keputusan terbaik adalah anaknya tepat diobati di Indonesia.

"Di Prancis, di Amerika, atau di yang lain-lain, begitu, Pak. Bahkan ada yang minta ke China, bawa ke China. Tidak, kita sudah yakin di sini," ucap Fatih.

Dia lalu menceritakan awal mula pihak Polri menghubunginya. Fatih mengaku awalnya mengira pihak Polri hanya hendak menengok Sultan. Dia pun haru dan tak menyangka saat mendapat kabar pengobatan Sultan akan dibantu sepenuhnya oleh Sigit.

"Kami malam itu dapat kabar dari Polda Jatim, ada yang menghubungi kami, ingin menengok anak kami. Ya saya anggap ini sesuatu yang biasa, 'Silakan, tapi anak saya di Jakarta'. Kemudian ternyata dihubungi lagi dari Pak Karumkit, ngasih tahu besok akan ada dokter yang akan berkunjung untuk melihat. Bayangan kami ya hanya sekadar melihat saja, 'Ya silakan'," cerita Fatih.

"Ternyata Hari Rabu, tanggal 3 Agustus itu begitu banyaknya, ada tim dokter dan lain-lain nengok anak saya, periksa. Terus disampaikan, 'Ada atensi Pak Kapolri untuk merawat anak Bapak'. Langsung lemas, Pak. Lemas pun nangis, Pak," sambung Fatih.

Fatih mengutarakan dirinya dan sang istri semula sudah berencana menjual rumah untuk membiayai pengobatan Sultan di Prancis. "Kenapa? Kami dalam proses, mohon izin, kami mengiklankan rumah waktu itu, Pak. Karena dapat kabar bahwa anak kami kemungkinannya kalau sembuh salah satunya harus ke Prancis. Terima kasih, Pak," ujar Fatih.

Sigit pun mengucap syukur Polri bisa memberikan manfaat untuk Sultan. "Alhamdulillah, Pak, kalau ada manfaatnya," kata Sigit.

"Luar biasa Pak. Luar biasa," timpal Fatih.