Kapolda NTT : Kehidupan saya selama menjadi Polisi lebih banyak pada tataran operasional

Kapolda NTT : Kehidupan saya selama menjadi Polisi lebih banyak pada tataran operasional

Tribratanewsntt.com - "Kehidupan saya selama menjadi Polisi lebih banyak pada tataran operasional".

Demikian ungkap Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Hamidin saat menceritrakan kehidupannya selama bertugas kepada pimpinan dan kru Harian Umum Pos Kupang, Rabu (16/10/2019) saat melakukan kunjugan ke kantor tersebut.

Selama aktif menjadi anggota polisi, jelasnya, hampir semua tugas dan tanggung jawabnya dilaksanakan pada tataran operasional. Lulusan Akpol 1987 ini lebih banyak berpengalaman dalam bidang Brigade Mobil (Brimob)

Dikatakan, dari jabatan Kasat Brimob Polda Sulawesi Utara pada 2000 hingga Direktur Pencegahan BNPT pada 2015 dan Deputi III Bidang Kerja Sama Internasional BNPT pada 2017 ia laksanakan. Terakhir, sebelum menjabat Kapolda NTT pada 2 September 2019 silam, selama delapan bulan ia menjabat Kapolda Sulsel.

Selama memegang jabatan–jabatan tersebut, banyak prestasi dan kasus atensi yang ditangani. Mulai dari menjadi Kapolsek pertama untuk pos perbatasan di Entikong Kalimantan Barat saat ketegangan antar Indonesia dan Malaysia, memimpin operasi Poso saat menjabat Kasubden Penindak Densus 88, menangani kasus Antasari Azhar saat menjabat Kapolres Metro Tangerang juga menangani demonstrasi Kerbau SiBuYa saat bertugas sebagai Kapolres Metro Jakarta.

Kapolda NTT mengatakan, meski sebagai pejabat polisi aktif, ia tetap melakukan hobinya untuk melukis. Namun demikian, hobi melukis tersebut biasanya lebih mudah dilakukan saat tingkat stres terhadap pekerjaan tinggi di tempat tugas.

Sebagai perwira yang memiliki basic penanganan terorisme, Irjen Pol Hamidin dengan mudah membedah dan memetakan terorisme indonesia.

"Bicara radikalisme dan terorisme hari ini, tidak hanya menimpa kelompok tertentu yang basically sudah radikal, tetapi ancaman ini bisa datang juga di tengah tengah keluarga dan kelompok," ujar kelahiran 17 Oktober 1962 ini.

Ia mengatakan, penyebaran radikalisme dan terorisme dari waktu ke waktu mengalami perubahan, baik sejak zaman pasca kemerdekaan hingga zaman bom bali dan saat ini.

Karenanya ia berharap media tidak melakukan glorifikasi dan produkasi terhadap isu radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan bangsa.

Dalam kunjungan silaturahmi tersebut, Kapolda didampingi oleh pejabat utama Polda NTT; Irwasda Polda NTT Kombes Pol Drs Tavip Yulianto, Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kabid Propam Polda NTT Kombes Pol Agus Suryoto S.H, Dir Intel Polda NTT Kombes Pol Jourdy Mayloor dan Dirkrimum Polda NTT Kombes Pol Yudi Sinlaloe.

Saat kunjungan, Kapolda NTT berdialog bersama pimpinan perusahaan Harian Umum Pos Kupang, Erniwaty Mandjaga, pemimpin redaksi Pos Kupang Hasyim Ashari, koordinator liputan Ferry Jahang, para manajer perusahaan serta para redaktur. (**Rf)