Makan Siang Bersama Siswa Diktukba Polri, Kapolda NTT Harap para Siswa jadi Anggota Polri yang Profesional, Modern dan Humanis

Makan Siang Bersama Siswa Diktukba Polri, Kapolda NTT Harap para Siswa jadi Anggota Polri yang Profesional, Modern dan Humanis
Makan Siang Bersama Siswa Diktukba Polri, Kapolda NTT Harap para Siswa jadi Anggota Polri yang Profesional, Modern dan Humanis

Tribratanewsntt.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., didampangi Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Drs Zulkifli, S.S.T., M.K., S.H., M.M., mengunjungi SPN Polda NTT,  Selasa (21/9/2021) siang.

Ikut juga mendampingi Kapolda NTT dalam kunjungan ini beberapa pejabat utama Polda NTT diantaranya Karo SDM Polda NTT, Dirsamapta Polda NTT dan Kabidpropam Polda NTT.

Kedatangan Kapolda NTT bersama para Pejabat Utama Polda NTT ini sendiri untuk memantau aktivitas para Siswa Diktukba Polri Gelombang I T.A. 2021 di SPN Polda NTT.

Tiba di SPN Polda NTT, Kapolda NTT disambut langsung oleh Ka SPN Polda NTT Kombes Pol. Nanang Putu Wardianto, S.ST, M.K., bersama para Pejabat Utama SPN Polda NTT. Selanjutnya berbincang sejenak di ruang kerja Ka SPN dilanjutkan dengan makan siang bersama para Siswa Diktukba di ruang makan SPN Polda NTT dengan tetap mengikuti Protokol kesehatan.

Selesai makan, Kapolda memberikan arahan yang mengatakan bahwa kedatangannya bersama beberapa pejabat utama ke SPN Polda NTT untuk bisa melihat langsung proses belajar mengajar, proses pendidikan dan pola pengasuhan di SPN Polda NTT.

"Pada kesempatan siang ini, saya sengaja membawa beberapa pejabat utama untuk para siswa mengetahui dan lebih mengenal. Saya juga ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Ka SPN yang telah menjaga semua siswa yang sedang mengikuti pendidikan. Saya ingatkan pada rekan-rekan sekalian khususnya para pengasuh untuk bisa melakukan pola pengasuhan untuk mereka disiapkan menjadi anggota Polri yang profesional, modern dan humanis sesuai dengan arahan Bapak Kapolri khususnya program presisi", ujar Kapolda NTT.

Dikatakannya bahwa program presisi ini terus disosialisasikan kepada para siswa sekalian. Kapolda juga meminta kepada para siswa untuk selalu bersyukur  dan mengikuti semua program pendidikan yang ada di SPN Polda NTT.

"Kalian adalah masyarakat yang terpilih untuk mengikuti pendidikan Polri dan harus disyukuri karena bisa duduk di tempat ini. Gedung ini merupakan awal langkah kalian. Saya pun pernah menikmati masa-masa seperti ini. Tapi selalu diawali dengan perjuangan, kerja keras, tangis dan air mata untuk menjadi seorang Polri. Untuk itu saya ingatkan syukuri dari beberapa ribuan yang terpilih hanya dua ratus tiga puluh. Ini adalah baru langkah proses untuk menjadi anggota Polri. Ketika kalian nanti dilantik menjadi anggota Polri itu baru langkah awal untuk kalian mengabdikan diri pada Bangsa dan Negara", tegasnya.

Manfaatkan waktu dengan baik, manfaatkan kesempatan yang ada untuk bisa berkarir. Kelola waktu dan hidup dengan baik sehingga nantinya punya kesempatan apalagi nanti selesai dilantik menjadi anggota Polri kalian mendapatkan penghasilan dari Negara untuk itu kelolalah dengan baik.

"Tanamkan cita-citamu setinggi-tingginya selesai nanti ada kesempatan kuliahlah dengan baik karena ke depan nanti tentu saja kompetensi ini sangat-sangat menentukan karir seseorang. Ada yang bisa S1, S2 itu mendapatkan katakanlah keringanan-keringanan di dalam persyaratan baik sekolah maupun mengikuti penaikan pangkat dan sebagainya. Jadi manfaatkan itu dengan baik. Ikuti sekarang semua pembelajaran di SPN ini dengan baik, belajar untuk hidup bersama, belajar kebersamaan, senang susah bersama teman-teman satu letingmu. Kemudian juga mengikuti semua aturan, mengikuti semua arahan dari pembina, pengasuh khususnya menyangkut proses pembelajaran", katanya.

Kapolda juga optimis bahwa semua para siswa yang berada di SPN ini melalui seleksi yang tepat baik dari segi fisik, segi mental maupun dari segi akademi. Jadi sebetulnya sekarang tinggal bagaimana kemauan untuk menikmati apa yang ada di lembaga ini. Kapolda juga menginginkan 230 orang yang masuk di SPN ini mengikuti pendidikan dan selesai dilantik nantinya lengkap dengan 230 orang.

Dalam kesempatan itu juga Kapolda ucapkan terima kasih karena kualitas mutu makanan yang baik untuk itu dipertahankan. Kemudian di masa pandemi covid-19 ini Kapolda minta untuk masing-masing siswa punya kesadaran untuk menjaga dirinya sendiri dan menjaga temannya. Dengan punya kesadaran menjaga kebersihan dan terus memakai masker. Para pengasuh mengawasi untuk pelaksanaan sehingga semua bisa terjaga dengan baik. Seluruh pendidikan disini sudah tersertifikasi dan sudah terverifikasi. Jadi tidak ada alasan untuk menyerah dengan alasan apapun. "Orang tuamu kalian sangat berharap, sangat menunggu kalian. Pada saat hari pelantikan dengan menggunakan pangkat Bintara", imbaunya.

Kapolda juga menyampaikan bahwa nantinya Pelantikan Bintara akan laksanakan secara yudisium untuk para Bintara dan dijadikan role model untuk seluruh SPN. Karena menurut Kapolda NTT pendidikan pembentukan menjadi seorang Polri bukan pendidikan ecek-ecek, bukan pendidikan abal-abal dan bukan pendidikan kaleng-kaleng.

"Kalian ini dirubah dari masyarakat sipil dulu menjadi aparat penegak hukum. Menjadi seorang polisi yang punya profesi mulia yang bersifat universal di seluruh dunia. Ini saya lakukan ketika saya menjadi Ka SPN padang besi di tahun 2007 dan saya memang punya cita-cita seharusnya katakanlah pemberian ijazah langsung oleh Kapolda merupakan suatu program yang harus dilakukan. Pertama sebenarnya itu harus menjadi nilai-nilai dan kebanggaan bagi diri kalian. Dan kedua untuk mengingatkan bahwa perjuangan kalian tidak mudah. Ketiga tentu saja pendidikan yang world class organization itu harus bersertifikasi kompetensi", jelasnya.

Diakhiri arahannya, Kapolda NTT tekankan kepada para siswa untuk mengikuti pendidikan dengan baik jangan ada yang sakit apalagi nyakit. Kapolda juga titipkan  kepada Ka SPN dan para pengasuh untuk tidak ada kekerasan fisik maupun kekerasan verbal terhadap siswa.

"Kita laksanakan semua dengan cara-cara humanis karena ini dimulai dari mereka. Tapi kalau dia melanggar aturan, proses dengan baik. Kalau tetap melanggar, lakukan aturannya. Kalau tetap tidak bisa mengikuti aturan, kita keluarkan dengan SPN ini. Karena kita tidak menginginkan ada anggota Polri nanti yang kita bentuk tapi ternyata hanya menyakiti hati rakyat, melakukan tindak pidana dan sebagainya. Kita duduk disini panggilan tugas kita, kesadaran kepada negara. Negara tidak pernah memaksa kita untuk menjadi polisi, kita yang secara sadar memilih profesi kita menjadi anggota Polri. Selamat mengikuti pendidikan, Pak Ka SPN dan seluruh staf, saya titipkan para siswa ini untuk bisa dilakukan pola pengasuhan dan pendidikan sampai nanti dilantik pada saat yang telah ditentukan", pungkasnya.