Polisi Humanis Itu Bernama Bernadus Mallo: Ayah di Kelas, Sahabat di Ladang

Sumba Barat, Senin 29 September 2025 – Seragam cokelat yang melekat di tubuhnya tak membuat Aipda Bernadus Mallo, S.Pd. membatasi diri hanya sebagai penegak hukum. Di mata masyarakat, ia adalah sosok yang dekat, sahabat petani di ladang sekaligus guru sabar di kelas.
Polisi yang Turun ke Ladang
Berangkat dari kepeduliannya terhadap program pemerintah untuk menjadikan NTT sebagai lumbung pangan nasional, Bernadus membentuk dan mendampingi Kelompok Tani Gotong Royong di Kelurahan Weedabo, Kecamatan Loli.
Ia tidak hanya datang memberi arahan, tetapi benar-benar mendampingi warga dari awal hingga akhir—mulai dari menyiapkan lahan, mengolah tanah, menanam, hingga panen. Kehadirannya membuat para petani merasa diperhatikan.
“Kami merasa bangga, ada polisi yang mau turun langsung membantu kami di kebun. Itu membuat kami semakin bersemangat bekerja,” kata Yohanis Loda, salah satu anggota kelompok tani.
Guru yang Membina Karakter
Tak hanya di ladang, Aipda Bernadus juga menyalurkan pengabdiannya di dunia pendidikan. Ia mengajar Bahasa Inggris di SMA Kristen Weekerou dan kerap diminta membimbing siswa di berbagai sekolah, dari SD hingga SMA.
Menurut Kepala Sekolah SMA Kristen Weekerou, Dra. Ester Magi Djala, kehadiran Bernadus memberi dampak positif. “Siswa semakin termotivasi belajar, guru-guru pun terbantu dalam membentuk karakter anak-anak,” ujarnya.
Para siswa pun menyambutnya dengan antusias. Gideon, siswi kelas X, mengaku senang dengan cara mengajarnya. “Pak Bernadus kalau mengajar selalu sabar. Penjelasannya gampang dimengerti,” tuturnya polos.
Bahkan, ketika ada siswa yang tak hadir, Bernadus rela menyambangi rumah mereka untuk memastikan kondisi anak tersebut. Sikapnya ini membuat orang tua merasa dihargai dan semakin percaya pada sosoknya.
Dekat dengan Masyarakat
Di mata warga Kecamatan Loli, Bernadus bukan sekadar polisi. Ia adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Beliau bukan hanya polisi, tapi juga bagian dari masyarakat. Kami merasa dekat dengan beliau,” ungkap salah seorang warga dengan penuh rasa hormat.
Mengabdi Lewat Banyak Jalan
Kiprah Aipda Bernadus di bidang pertanian dan pendidikan menjadi bukti bahwa pengabdian seorang polisi bisa melampaui batas tugas formalnya. Ia hadir sebagai pendidik, pembina, dan sahabat masyarakat.
“Bagi saya, tugas polisi bukan hanya menjaga keamanan. Kami juga harus hadir memberi manfaat, membantu masyarakat membangun masa depan,” kata Bernadus dengan rendah hati.
Dari ladang hingga ruang kelas, pengabdian Bernadus Mallo menjadi teladan. Ia membuktikan bahwa polisi humanis bukan sekadar jargon, melainkan nyata dalam tindakan. Di tangan sosok sederhana ini, pengabdian berarti turun tangan, mendengar, membimbing, dan menumbuhkan harapan.