Buka Kegiatan Anev Bidang Humas, Kabidhumas Polda NTT Harap Insan Humas Tingkatkan Kemampuan Jaga Kamtibmas di Dunia Digital
Tribratanewsntt.com - Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H membuka kegiatan Analisa dan Evaluasi (Anev) Bidang Humas Polda NTT tahun 2021.
Kegiatan ini digelar di Aula Hotel Sylvia, Jumat (24/9/2021) yang diikuti oleh para pengemban fungsi Humas Satker dan Personel Humas Polres jajaran Polda NTT.
Kabidhumas Polda NTT menyampaikan bahwa, dari total pupulasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media social mencapai 170 juta. Artinya jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat sebanyak 10 juta, atau sekitar 6,3 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini menempatkan Indonesia menjadi peringkat ke 4 negara dengan pengguna internet terbanyak di dunai, setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat (Data dari Wikipedia 2021).
“Tentu hal ini mengakibatkan masyarakat Indonesia beresiko terpapar jutaan informasi setiap harinya yang belum tentu kebenarannya. Kemajuan dan peningkatanpenggunaan teknologi dan informasi ini mengakibatkan meningkatnya eskalasi interaksi manusia di media sosial sehingga tingkat penyebaran persepsi di dalam masyarakat cepat meluas”, terang Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H.
Menurutnya, begitu banyak dan cepatnya informasi bergerak dan mengalir merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia saat ini, bukan saja pandemi, tetapi infodemi yang dengan kecepatan sebaran informasinya bisa mempengaruhi banyak pengguna media digital dalam sekejap.
“Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Massschuesetts Institute of technology (MIT), menyimpulkan bahwa berita yang mengandung ketidakbenaran bergerak 6 kali lebih cepat daripada berita yang benar atau akurat”, jelas Kabidhumas Polda NTT.
Dikatakannya, hal ini menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya memutus penyebaran informasi yang tidak benar tersebut. Terlebih, setiap pengguna media digital memiliki perbedaan dalam kemampuan untuk memilah dan memilih informasi. Membedakan mana informasi yang benar dan tidak.
"Di sini kemampuan Polri memahami dengan akurat dan presisi serta mengantisipasi hal ini menjadi kunci penting keberhasilan Polri Presisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban publik di ranah digital", kata Kabidhumas Polda NTT.
Lanjut dikatakan bahwa, dalam menghadapi situasi ini, maka Bidang Humas Polda NTT sangat membutuhkan peran dan kerja sama dari semua personel Polri yang hadir untuk menyamakan persepsi, analisa serta manajemen yang baik dalam menjalankan peran multimedia di masing-masing Polres, sehingga menjadi tepat dan berhasil guna mencapai tujuan yang diinginkan.
"Untuk itu maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan konsolidasi semua insan Humas agar mampu melakukan analisa, khususnya di media sosial agar dapat bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat dari isu dan propaganda yang mampu memecah belah bangsa dan mengganggu stabilitas keamanan", jelas Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H.
"Sementara tujuan dari kegiatan ini adalah mampu memberi target sosial media analysis yang rutin kepada pimpinan, meningkatkan koordinasi dan evaluasi dalam melakukan analisa terkait akun penyebar isu negatif di media sosial dan mampu menyajikan laporan hasil analisa akun penyebar isu negatif di media sosial dalam mendukung kebijakan pimpinan", tambahnya.
Kabidhumas Polda NTT berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam menjaga Kamtibmas di duani digital.
"Dari yang telah saya sampaikan, diharapkan seluruh peserta dpat mengikuti kegiatan anev multimedia Bidang Humas Polda NTT sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam menjaga kamtibmas di dunia digital dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas", pungkasnya.