Hari Ke-25 Penerimaan Polri Di Belu:Peminat Bintara Bertambah 10 Orang

Hari Ke-25 Penerimaan Polri Di Belu:Peminat Bintara Bertambah 10 Orang

Tribratanewsntt.com – Sejak pendaftaran Polisi dibuka tanggal 14 Maret 2017, sejumlah remaja dari Kabupaten Belu dan Malaka, sudah mendaftarkan diri di Panitia Pembantu Penerimaan Polri Polres Belu.

Berdasarkan pantauan Humas di depan kantor Sat Reskrim Polres Belu, ada yang langsung mendaftar, ada juga yang sekedar menanyakan informasi persyaratan mendaftar yang kemudian dilayani oleh Panitia pembantu penerimaan (Pabanrim) Belu.

Selain seorang diri, masih terlihat sejumlah remaja yang ingin mendaftarkan diri untuk menjadi seorang abdi negara ditemani oleh sanak keluarga.

Berdasarkan informasi yang di terima dari Kabag Sumda Polres Belu Akp Januarius Seran, SH selaku ketua panitia penerimaan casis, bahwa hingga hari ke-25 penerimaan terpadu, calon Brigadir masih berada di urutan teratas dengan total animo sebanyak 318 orang, namun dari total animo ini hanya 30 orang yang sudah lolos verifikasi.

Sementara calon Tamtama jumlah animo sebanyak 41 orang namun yang lolos verifikasi sebanyak 13 orang sedangkan untuk Akademi Kepolisian yang lolos verifikasi 1 orang dari total animo sebanyak tiga orang.

“hari ini Animo yang mendaftar sebanyak 12 orang dan untuk hasil verifikasinya Bintara lolos 10 orang, Akpol dan Tamtama kosong”terang Kabag Sumda kepada Humas, jumat  (7/4/17).

Untuk diketahui, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tahun ini membuka kesempatan seluas-luasnya untuk warga negara Indonesia mengikuti seleksi calon anggota Polri, dengan pendaftarannya dibuka pada tanggal 14 Maret s/d 15 April 2017.

Terdapat Lima seleksi calon anggota Polri yakni Taruna Akademi Kepolisian (Taruna Akpol), Brigadir/Bintara, Tamtama, Bintara TI dan Bintara Musik.

Khusus Bintara Teknologi Informasi (TI), pendaftaran dilakukan di 19 (sembilan belas) Polda: Aceh, Sumut, Jambi, Sumsel, Riau, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Kaltim, Kalsel, Kalbar, Sulsel, Sulut, Bali, dan NTB, dengan jumlah peserta didik sebanyak 200 (dua ratus) orang.