Kelangkaan BBM Jenis Minyak Tanah di NTT, Kapolda NTT Pastikan Tidak Ada Penyalahgunaan
Tribratanewsntt.com, Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum melakukan Konferensi Pers terkait kelangkaan BBM jenis Minyak Tanah, Selasa (29/11/2022).
Didampingi Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, S.I.K. dan Ahmad Tohir, Sales Area Manager, Kapolda NTT menjelaskan peranan dan upaya-upaya Polri dalam kelangkaan BBM minyak tanah.
Kepada para awak media Desk Polda NTT, Jenderal bintang dua di jajaran Polda NTT ini mengatakan bahwa Polda NTT telah mengambil langkah-langkah terkait dengan kelangkaan BBM tersebut.
"Berbagai upaya telah kami lakukan terkait kejadian kelangkaan BBM jenis minyak tanah di wilayah NTT, yaitu dengan melakukan penyelidikan terkait distribusi penyalahgunaan BBM minyak tanah yang ada di wilayah Provinsi NTT dan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait yaitu Pertamina"ujar Kapolda NTT.
"Dan hasil yang kami peroleh bahwa tidak didapati penyalahgunaan BBM jenis minyak tanah di wilayah hukum Provinsi NTT dan kondisi kelangkaan yang terjadi, murni karena adanya pengurangan jumlah kuota tahunan BBM jenis minyak tanah sebesar 3,48% untuk wilayah NTT"tambahnya.
Kapolda juga menyebut kalau antrian minyak tanah juga terjadi karena ada peningkatan aktivitas ekonomi dan masyarakat butuh minyak tanah sehingga semua berebut minyak tanah agar aktivitas ekonomi normal lagi. Masyarakat diminta tidak perlu resah.
Ahmad Tohir, Sales Area Manager Pertamina NTT mengakui kalau kelangkaan minyak tanah karena ada penurunan kuota dari BPH Migas sebesar 3,84 persen.
"Sejak akhir November kuota (minyak tanah) ditambah dan Pertamina berupaya menormalkan penyaluran," tandasnya.
Disebutkan kalau selama ini distribusi minyak tanah di NTT per hari sebesar 200 KL. "maka (penyaluran) digandakan untuk mencukupi kebutuhan," tambahnya.
Ia menjamin kondisi segera normal karena Pertamina akan all out. Masyarakat tidak perlu panik karena Pertamina jamin tidak akan ada kelangkaan minyak tanah menjelang natal dan tahun bru. "Masyarakat tidak perlu kuatir," ujarnya.