Personel Polres Ngada Gelar Forum Diskusi Publik Membahas Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikal

Personel Polres Ngada Gelar Forum Diskusi Publik  Membahas Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikal

Tribratanewsntt.com - Personel Kepolisian Resor (Polres) Ngada menggelar Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi publik dengan materi Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikal dan Terorisme di wilayah hukum Polres Ngada.

Kegiatan ini mengambil tempat di Kantor Desa Kezewea, Kecamatan Golewa Selatan Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), kamis (20/06/19) lalu. Dengan tema “Cegah Terorisme dan Radikalisme”.

Saat dikonfirmasi oleh Humas Polda NTT, Jumat (21/6/2019) pagi, Kasat Binmas Polres Ngada, Iptu Oktafianus P. Abor dalam sambutannya mengatakan, adapun tujuan FGD adalah untuk memberikan pemahaman bagaimana menjaga dan mengantisipasi masuknya paham radikalisme dan teroris di wilayah hukum Polres Ngada.

“Masalah teroris bukan cuma tanggung jawab aparat keamanan saja, namun menjadi tanggung jawab kita bersama, apalagi dengan kondisi kemajuan era digital saat ini, semua informasi dan pemberitaan tersebar di mana-mana, namun bersama dengan itu peradaban terjun bebas, karena itu kita perlu memberikan gambaran bahaya terorisme dan radikalisme, kepada para netizen diimbau agar bijak dalam memilih konten berita yang dibacanya", ujar Iptu Oktafianus P. Abor.

Tak hanya itu, kegiatan FGD yang digelar Polres Ngada secara rutin, juga untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta tentang bahaya Paham Radikal dan Terorisme, apalagi di tengah era digital saat ini, warga harus benar-benar bijak menggunakan media sosial, karena paham teroris dapat disebarluaskan melalui internet.

"Melalui kegiatan FGD saya mengajak semua komponen masyarakat untuk memerangi paham radikal yang sudah menjadi ancaman negara ini karena dunia cyber saat ini menawarkan berbagai kemudahan akses berita, maupun situs yang di sinyalir berafiliasi dengan kelompok teroris tertentu yang memanfaatkan tingginya antusiasme netizen di media sosial untuk menyebarkan paham radikal", terangnya.

“Media sosial bertebaran di mana-mana, paham radikal pun beralih ke situ. Cukup dengan media sosial orang bisa bergabung ke paham radikal, bahkan menjadi anggota kelompok tersebut, karena itu sebagai pengguna media sosial, kita harus bijaksana", tambahnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Kesbangpol kab.ngada Agustinus Pati, Kanit Bintibmas Sat Binmas Brigpol Oman Mere, Kepala Desa Kezewea Man Haji Bamoro, utusan remaja Masjid dan masyarakat.

"Diakhir acara forum group discussion, perwakilan Sat Binmas menyerahkan bantuan berupa Bola Volly kepada perwakilan pemuda dan masyarakat", pungkasnya. (G)