Wakapolda NTT buka Rakernis Fungsi Lantas TW II TA 2018

Wakapolda NTT buka Rakernis Fungsi Lantas TW II TA 2018

Tribratanewsntt.com- Wakil Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Wakapolda NTT), Brigjen Pol Drs. Viktor Gustaf Manoppo, M.H buka acara Rapat Kerja Teknis (Rakernis)Fungsi Lalu Lintas Triwulan II tahun anggaran 2018, bertempat di Hotel Neo Aston Kupang, Rabu (16/5/2018).

Dalam kegiatan itu, Wakapolda NTT didampingi oleh Dir Lantas Polda NTT Kombes Pol Pringadhi Supardjan dan dihadiri oleh Para Pejabat Utama Polda NTT, peserta rakernis dianataranya, para Kasat Lantas dan para Kanit Laka Polres Jajaran Polda NTT.

Dalam sambutan Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Raja Erizman yang diwakili oleh Wakapolda NTT menyampaikan bahwa, Polri adalah instansi yang paling sering berinteraksi dengan masyrakat sehingga interaksi ini akan menimbulkan berbagai sudut pandang dari masyarakat, mulai dari yang mengidolakan sampai dengan yang ingin menjatuhkan Polisi.

Dari beberapa fungsi yang ada pada Polri, Lalu Lintas adalah fungsi yang memiliki interaksi paling tinggi dengan masyarakat sehingga perilaku Polantas adalah perilaku Polri yang sering dilihat oleh masyarakat. Interaksi yang tinggi ini memiliki kontribusi yang cukup besar atas penilaian masyarakat terhadap kepolisian, oleh karena itu Polantas disebut sebagai etalase Kepolisian Negara Republik Indonesia sehingga polantas dituntut untuk dapat menampilkan pelayanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, salah satu faktor yang sangat menunjang adalah faktor komunikasi, baik komunikasi antara sesama anggota Polri, instansi lain, maupun komunikasi dengan masyarakat untuk menjaga komunikasi dan interaksi yang baik, Anggota Polantas harus dapat mengedepankan sisi humanis dalam pelaksanaan tugas.

‘Salah satu tugas kita dalam waktu dekat ini adalah pelaksanaan operasi ketupat, sehingga besar harapan saya, untuk operasi ketupat nanti, Polda NTT dapat memberikan pelayanan yang humanis kepada masyarakat sebagai wujud pelaksanaan tugas dan pelayanan prima. Operasi ketupat ini dilaksanakan dalam situasi dimana Polri dituntut untuk meningkatkan kewaspadaan secara penuh, sehingga keselamatan personil dan masyarakat menjadi hal yang utama”, ujar Wakapolda NTT.

Lebih lanjut Wakapolda menekankan beberapa hal dalam rangka menghadapi operasi ketupat, dianataranya:

  • Hindari penggunaan tindakan yang berlebihan baik berupa perkataan maupunperbuatan kepada masyarakat;
  • Terapkan pelaksanaan tugas dengan buddy system agar setiap personil dapat saling menjaga antara satu dengan yang lain;
  • Utamakan komunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga maksud dan tujuan tugas Polantas dapat tercapai;
  • Jaga solidaritas internal dan eksternal agar koordinasi pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik;
  • Hindari pungli dan lakukan tindakan tegas terhadap para pelaku pelanggaran lalu lintas;
  • Selalu berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ingat bahwa tugas yang diberikan Negara kepada Polri adalah tugas yang mulia untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.
Diakhir sambutannya, Wakapolda mengharapakan agar setiap personil lalu lintas jajaran Polda NTT dapat merepresentasikan citra Kepolisian yang baik di NTT.