Gelar Rakor Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Nataru, Kapolda NTT Harap Semua Pihak Dapat Bersinergi

Gelar Rakor Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Nataru, Kapolda NTT Harap Semua Pihak Dapat Bersinergi

Tribratanewsntt.com - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) bersama Pemerintah Provinsi dan instansi terkait lainnya melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral dalam rangka kesiapan pengamanan kegiatan masyarakat pada saat perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Rakor yang dilaksanakan di lantai 5 Hotel Sylvia, Kamis (22/12/2022) ini, dipimpin oleh Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., dan dihadiri oleh Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, S.S.TmK., S.H., M.M., dan Para Pejabat Utama Polda NTT, serta para Kapolres yang mengikuti lewat sarana virtual dari masing-masing kesatuan.

Tampak hadir juga Kadis Perhubungan NTT, perwakilan Kadis PUPR NTT, Kepala BPBD NTT, GM. Pertamina NTT, Kepala Jasa Raharja, Ketua FKUB NTT, Ketua MUI NTT, Keuskupan Agung Kupang, Kepala PHDI NTT, BMKG NTT, para pimpinan instansi, para Tokoh Agama, para Camat dan Para Lurah.

Kapolda NTT mengungkapkan bahwa, ini diadakan untuk bersama-sama untuk menyatukan persepsi, Bersinergi di dalam rangka melaksanakan pengamanan event Natal dan Tahun baru.

"Kita tahu bahwa event ini merupakan suatu tradisi di masyarakat untuk merayakan Nataru secara meriah, secara aman, penuh sukacita dan bahagia. Tetapi tidak selama itu terlaksana dengan baik, tahun-tahun sebelumnya selalu terjadi bermacam-macam gangguan baik itu gangguan orang gebut-gebutan, miras yang menyebabkan permasalahan termasuk juga bencana alam dan sebagainya. Sehingga untuk menghadapi ini kita perlu menyatukan persepsi, bersinergi untuk bersama-sama kita mempersiapkan diri sebagai aparat, sebagai tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat untuk menghadapi perayaan Nataru ini", ucap Kapolda NTT.

Selanjutnya Kapolda NTT juga memaparkan langkah-langkah yang diambil didalam menyambut dan merayakan nataru kali ini.

Kapolda NTT menyampaikan bahwa Polda NTT beserta seluruh jajaran dengan didukung oleh instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya menyelenggarakan operasi kepolisian terpusat Mabes Polri dan Satwil dengan sandi operasi "lilin turangga - 2022 " yang dilaksanakan selama 11 hari dari tanggal 23 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023 dengan mengedepankan kegiatan pencegahan dengan didukung deteksi dan penegakan hukum, kamseltibcarlantas, humas serta satgas banops dalam rangka pengamanan natal 2022 dan tahun baru 2023 guna mewujudkan situasi kamtibmas dan kamseltibcarlantas yang kondusif, serta tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19 guna mencegah penyebaran covid-19, sehingga masyarakat dapat merayakan dengan rasa aman dan nyaman.

Kondisi Kamseltibcar lantas yang kondusif dengan indikator berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, berkurangnya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dan berkurangnya titik-titik kemacetan (trouble spot) dari operasi tahun sebelumnya.

Dalam kesempatan itu juga, Kapolda NTT menekankan kepada para peserta Rakor untuk tidak membiarkan anaknya mengendarai kendaraan bermotor jikalau tidak mempunyai SIM.

"Bapak mama kalo punya anak dirumah usianya belum cukup dan belum punya SIM jangan kasih mereka dengan sepeda motor karena itu akan menimbulkan masalah dapat mengalami kecelakaan dan sebagainya", pintanya.

Terkait kondisi harga kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru, Kapolda NTT meyakinkan bahwa hingga saat ini harga kebutuhan pokok termasuk minyak tanah masih stabil.

"Setiap hari personel satgas pangan telah mengontrol dan memonitor fluktuasi harga di pasar. Hasilnya, hingga saat ini tidak ada gejolak harga dan harga masih dalam batas kewajaran", terangnya.

Mengenai pengamanan nataru, Kapolda NTT juga menekankan beberapa penekanan yang harus diperhatikan diantaranya kegiatan pengamanan harus dilaksanakan secara sinergi antara Polri, Tni, Pemda, Potmas/Ormas, Tokoh-tokoh Agama, Pimpinan Gereja, masyarakat dan lainnya.

Waspadai bencana alam. Waspadai tindakan terorisme. Dilarang main petasan/kembang api selama perayaan natal, hanya boleh dilaksanakan saat pergantian tahun. Dilarang mengkonsumsi miras di pinggir jalan. Dilarang konvoi ranmor atau kebut-kebutan. Perayaan penyambutan tahun baru dilaksanakan dlm lingkungan masing-masing dengan melapor pada polsek terdekat. Dilarang dilaksanakan di pinggir jalan. Gereja - gereja siapkan pengamanan internal dari pemuda gereja, dengan melakukan sterilisasi manual dengan memeriksa ruangan ibadah/konsistori dan halaman apabila ada benda yang mencurigakan segera lapor polisi.

Lanjutnya, operasi bernuansa kemanusiaan dengan titik berat perlindungan, pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat dalam merayakan natal dan tahun baru.

"Selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan TNI, Pemda dan stakeholder terkait lainnya dalam rangka pengamanan nataru. mapping lokasi perayaan tahun baru dan maksimalkan pam jalur untuk antisipasi kemacetan lantas serta pam lokasi objek pergantian tahun agar tidak digunakan untuk giat yang mengumpulkan massa dan waspadai munculnya aksi teror khususnya di tempat ibadah dan objek pergantian tahun. Untuk itu maksimalkan perkuatan pengamanan", jelasnya.

Diketahui bahwa Polda NTT menyiapkan 1.904 orang personel Polri untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Selain 1.904 orang personel Polri, pengamanan Natal dan Tahun Baru juga melibatkan seluruh stakeholder terkait dari TNI,  Satuan Polisi Pamong Praja dan PT Jasa Raharja.

Secara keseluruhan ada  3.902 orang baik Polri, TNI dan instansi terkait yang terlibat dalam pengamanan Nataru di wilayah NTT. Khusus dari unsur Polri sebanyak 1.900 personel.

Selain pengamanan oleh Polri dan instansi lain, Polri juga memberdayakan potensi-potensi masyarakat lainnya sehingga semua ikut berpartisipasi.