HADIRKAN NEGARA DI TENGAH MASYARAKAT

HADIRKAN NEGARA DI TENGAH MASYARAKAT
IMG-20150827-WA0015 TanggAl 27 Agt 2015 pkl. 09.00 s.d 12.00 wita 150 personil gabungan Polres Sumba Barat yang dipimpin AKBP Yacub Dedi Karyawan SoK melakukan penggerebekan pelaku illegal logging , judi & penyerangan terhadap Petugas Polri dengan lokasi di Kp. Puumawo, Ds. Sobarade , Kec. Kota Waikabubak - Sumba Barat. Adapun dari hasil penggerebekan tsb sbb : 1.  Amankan 8 orang Tsk (1 org Tsk illegal logging & judi serta 7 org Tsk penyerangan kpd Petugas (salah satunya anggota Sat Pol PP Kec. Kota) ; 2.  Amankan & sita BB berupa :   87 Tombak , 21 Parang ,  32 Anak Panak,  1 Ketapel , 21 batu ali2 & 2 tali pelempar batu ali2. Adapun Kronologis kasus penyerangan thd anggota Sat. Reskrim & Regu Jaga Polres tsb, sbb : 1. Pd hari Selasa, 26 Agt 2015 sekitar pukul 00.00 wita bertempat di lokasi di atas, 9 org anggota Gab. Sat. Reskrim & Regu Jaga mendapat info tlh terjadi kasus jarah kayu hutan dr masy.  Slanjutnya 9 org anggota saat menuju ke TKP ditemukan bhw para pelaku sbanyak 5 org sedang judi kartu di rumah Tsk an. Pati Ledo. Dan stelah dilaks penangkapan, ke 5 Tsk tsb berteriak "Maling & Rampok" disamping itu kluarganya telp ke Kepala Dusun shg penduduk di Kampung tsb kepung anggota yg jelas2 gunakan uniform & sudah beri peringatan serta tembakan peringatan, namun massa tetap brutal serang anggota Polri hingga akibatkan 9 org anggota alami luka memar krn lemparan batu. Dlm penyerangan tsb dipimpin o/ Kepala Dusun, Kaur Desa & anggota Satpol PP (yg disinyalir jg sering kakukan tindak pidana curas ternak, dll). Salah satu Tsk yg diamankan petugas an. Pati Ledo alami luka pd kaki kanan akibat salah satu massa saat mencoba lempar tombak ke petugas mengenai Tsk. 2.  Mengingat kondisi malam hari dan situasi medan maka demi keamanan anggota baru keesokan harinya Kapolres memimpin utk melakukan penggerebekan dan penangkapan thd para pelaku. IMG-20150827-WA0017 Sementara para pelaku sedang dilakukan pemeriksaan di Polres.kegiatan ini merupakan satu terobosan yg berani dr kapolres mengingat selama ini masyarakat sumba terbiasa dengan kekerasan dan bebas membawa senjata karena dianggap menjadi bagian adat istiadat setempat.