Jumat Curhat di Perumahan MBR Fatukoa, Wakapolda NTT Minta Peran Aktif Masyarakat Dalam Menjaga Kenyamanan dan Ketertiban Lingkungan

Jumat Curhat di Perumahan MBR Fatukoa, Wakapolda NTT Minta Peran Aktif Masyarakat Dalam Menjaga Kenyamanan dan Ketertiban Lingkungan

Tribratanewsntt.com - Wakapolda NTT Brigjen Pol. Drs. Heri Sulistianto, dengarkan permasalahan masyarakat pada kegiatan Jumat Curhat. Kegiatan ini digelar di Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MPR) Fatukoa, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Jumat (21/7/2023).

Ikut mendampingi Wakapolda NTT pada kegiatan ini sejumlah pejabat utama Polda NTT diantaranya, Karosdm, Dirreskrimum, Dirpamobvit, dan perwakilan perwira dari masing-masing satker Polda NTT serta Kapolsek Maulafa.

Hadir pada kegiatan ini, Plt. Lurah Fatukoa, para tokoh masyarakat, tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda, para RT setempat, RW serta warga masyarakat perumahan Kelurahan Fatukoa.

Mengawali kegiatan, Wakapolda NTT menyampaikan kalau Jumat Curhat merupakan kegiatan rutin setiap hari Jumat untuk curhat dan menampung keluhan soal Kamtibmas juga masalah TPPO, rabies serta masalah lain yang membuat warga kurang nyaman.

Wakapolda berharap di Jumat curhat, warga yang tidak sempat ke kantor polisi bisa menyampaikan keluhan dan bisa langsung menyampaikan. "Kita tampung persoalan yang disampaikan masyarakat dan harus ditindak lanjuti hingga ke Mabes Polri," ujar Wakapolda NTT.

Ditegaskan bahwa apapun permasalahan silahkan disampaikan sehingga terjalin kedekatan dengan masyarakat karena Polri tidak bisa bekerja sendiri karen butuh peran serta masyarakat. "Silahkan sampaikan permasalahan apa saja," tegasnya.

Wakapolda juga mengapresiasi kegiatan Jumat Curhat di perumahan MBR karena ada nuansa budaya dan menjadi hal positif karena budaya NTT unik serta beraneka ragam.

Sementara itu, Warga mengucapkan terima kasih dengan kunjungan Wakapolda NTT karena warga MBR baru kali ini dikunjungi pejabat kepolisian. Mereka pun tampak antusias memberikan pertanyaan seputar Kamtibmas kepada orang nomor dua di jajaran Polda NTT.

Salah satu persoalan yang diusulkan yakni warga minta pembangunan pos polisi di lingkungan MBR karena jauh dari Polsek. Selain itu warga juga mengeluhkan kalau selama ini sering terjadi masalah pencurian padahal warga hidup sederhana dan kasus pencurian ini sudah dilaporkan.

Mereka berterima kasih atas kehadiran Wakapolda NTT dan jajarannya karena membantu agar masyarakat bisa nyaman.

Sementara itu, warga juga mengeluhkan soal kenyamanan berlalu lintas karena banyak mobil tronton dan tidak punya rating sehingga menyulitkan pengguna jalan yang lain dan terkait pembatasan jam pesta di lingkungan MBR.

Mengenai hal tersebut, Wakapolda NTT juga mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga kenyamanan dan ketertiban di lingkungannya.

Wakapolda meminta untuk menjadi panggung untuk memulai kembali program Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) sebagai upaya pencegahan kriminalitas.

Keberadaan Bhabinkamtibmas dan polisi RW juga akan membantu masyarakat. Namun Wakapolda tetap mengharapkan agar masyarakat memfungsikan kembali Siskamling dan dikontrol oleh polisi.

"Kepolisian tidak bisa berjalan sendiri dalam menjaga keamanan lingkungan. Kami membutuhkan peran serta dan partisipasi aktif dari masyarakat. Oleh karena itu, melalui acara Jumat Curhat Bersama ini, kami mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Bisa melibatkan anak muda guna memberdayakan peran serta masyarakat agar berkolaborasi", ajaknya.

Dalam suasana akrab dan hangat, warga perumahan turut berpartisipasi dengan mengungkapkan permasalahan dan curahan hati mereka terkait masalah keamanan dan ketertiban di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Wakapolda NTT dengan penuh perhatian mendengarkan setiap keluhan dan mencatat masukan dari masyarakat.

"Kami akan menindaklanjuti setiap permasalahan yang telah disampaikan oleh warga. Namun, peran aktif masyarakat sangat penting dalam mencegah tindak kejahatan. Siskamling merupakan salah satu cara efektif untuk menjaga lingkungan dari ancaman kriminalitas. Saya mengajak masyarakat untuk kembali menggalakkan kegiatan Siskamling di Perumahan MBR Fatukoa ini," terangnya.

Program Siskamling telah menjadi langkah yang terbukti efektif dalam mencegah tindak kejahatan di banyak wilayah di Indonesia. Dengan mengaktifkan kembali Siskamling di Perumahan MBR Fatukoa, diharapkan kehadiran warga yang berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan akan meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh penghuni perumahan.

Terkait keluhan sarana dan prasarana di lingkungan MBR, Wakapolda berjanji akan berkoordinasi dengan Kadis PU dan instansi terkait namun harus sesuai mekanisme dengan usulan dan permohonan dari warga.

Wakapolda juga seger berkoordinasi dengan Dishub agar membatasi tronton terkait jam operasional serta  dengan Dinas Pariwisata untuk kolaborasi agar budaya NTT sering ditampilkan.

Untuk masalah stunting, Wakapolda NTT menyebutkan bahwa sudah ada program Kapolda NTT yang menghimbau pejabat dan anggota polisi untuk menjadi orang tua asuh bagi balita stunting.

"Banyak dari kami yang jadikan anak stunting sebagai anak asuh dengan menyisihkan bantuan setiap bulan guna membantu anak stunting sehingga bisa menekan stunting di NTT," jelas Wakapolda NTT.

Acara "Jumat Curhat Bersama" di Perumahan MBR Fatukoa menjadi momentum yang berarti dalam memperkuat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat.

"Kedekatan ini diharapkan dapat berlanjut dalam menjalin komunikasi yang lebih baik serta menjaga sinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar", tandasnya.