Kapolda NTT Hadiri Festival Pasola Tahun 2020

Kapolda NTT Hadiri Festival Pasola Tahun 2020

Tribratanewsntt.com ,- Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Hamidin didampingi Ibu Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Julacmi Hamidin mengikuti festival Pasola di kampung Wanokaka Sumba Barat, Senin (16/2/20).

Kunjungan ke Pulau Sumba Barat ini Kapolda NTT didampingi juga Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto S.H., M.Si dan Ibu, serta Dirlantas Polda NTT Kombes Pol. Iroth Laurens Recky, SIK, dan Ibu.

Seperti kita ketahui bersama Festival Pasola adalah pertandingan perang tradisional yang di gelar rutin setiap tahunnya pada bulan februari dan maret di beberapa desa yang ada di Sumba. Festival Pasola Sumba 2020 belum memiliki jadwal pastinya tanggal berapa karena ditentukan oleh tetua adat desa pada sesi kenaikan bulan purnama yang dikenal sebagai “naalbukolo”.

Disini Ratonyale memainkan peran penting untuk menentukan tanggalnya. Sulit untuk memperkirakan kapan tepatnya event seru Perang Adat Pasola akan diadakan karena perkelahian tidak hanya diselenggarakan sebagai hiburan tapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah ritual dan kepercayaan lokal yang disebut Marapu.

Kata Pasola sendiri berasal dari kata Sola atau Hola yang merupakan nama tombak tumpul yang biasa dilemparkan ke kelompok lawan berkuda.

Festival Pasola Sumba 2020 berlangsung di hamparan padang rumput yang luas, dan disaksikan oleh semua penduduk desa, Paraingu Kabisu (masyarakat) dari kedua kelompok yang bersaing dan oleh masyarakat umum dan turis.

Selama pertandingan perang tim lawan saling berhadapan dalam menunggang kuda, melempar tombak tumpul – disebut hola – satu sama lain untuk menggeser atau melukai lawan atau kuda mereka.

Laki-laki atau kuda yang jatuh mungkin tidak diserang, namun setiap aliran darah diyakini bisa menyuburkan tanah dan memberi keuntungan pada panen berikutnya.

Meskipun tradisi ini terlihat penuh dengan kekerasan, namun Pasola erat kaitannya dalam menjaga perdamaian, bukan permusuhan.

Permainan perang ini diperkirakan oleh beberapa orang telah ditemukan sebagai semacam mekanisme penyelesaian perselisihan, sebuah pertunjukan pacuan kuda atau perang damai melalui permainan.

Perang ini adalah bagian dari kepercayaan tradisional Marapu tentang Sumba, di mana Pasola merupakan bagian tak terpisahkan dari ritual tahunan yang diselenggarakan bersamaan dengan ritual Bau Nyale seperti di Lombok atau kedatangan badai salju di sepanjang pantai Sumba, yang biasanya terjadi pada bulan Februari dan Maret. (*N)