Tinjau Posko Pengungsian Lewolaga, Kapolri Semangati Lansia yang Sakit
Tribratanewsntt.com, – Setelah meninjau Posko Pengungsian Konga, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama rombongan, termasuk Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, melanjutkan kunjungan ke Posko Pengungsian Lewolaga, yang terletak di wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kunjungan tersebut, Jenderal Sigit memastikan bahwa seluruh kebutuhan pengungsi, mulai dari makanan hingga layanan kesehatan, telah terpenuhi dengan baik.
Di Posko Lewolaga, terdapat 1.192 jiwa yang mengungsi, terdiri dari 599 laki-laki, 592 perempuan, 19 bayi, 65 balita, 120 lansia, 5 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 3 disabilitas. Posko ini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, antara lain 18 ruang kelas yang difungsikan sebagai tempat tinggal, dua dapur umum, satu posko kesehatan, satu posko trauma healing, enam tenda ruang belajar, tujuh unit MCK, dan 10 kendaraan pendukung.
Jenderal Sigit melakukan peninjauan langsung ke beberapa fasilitas di posko, termasuk posko kesehatan, tempat di mana ia berinteraksi dengan para pengungsi yang sedang memeriksakan diri. Salah satunya adalah seorang lansia yang mengeluhkan masalah pada matanya.
"Sakit apa, mama?" tanya Jenderal Sigit kepada wanita tersebut.
"Sakit mata saja," jawab sang ibu.
Setelah itu, Kapolri berbincang dengan petugas kesehatan yang bertugas di posko. Petugas tersebut menjelaskan bahwa keluhan yang sering muncul di kalangan pengungsi adalah batuk pilek, sementara bagi lansia, masalah mata menjadi keluhan yang paling umum.
"Obat-obatan untuk pengungsi masih lengkap, dan sebagian besar keluhan mereka terkait dengan penyakit umum dan masalah kesehatan mata pada lansia," kata petugas tersebut.
Jenderal Sigit juga menyempatkan diri untuk memberikan semangat kepada mama lain yang sedang memeriksa tensi darahnya. "Sehat mama ya, cepat sembuh, jangan banyak berpikir, makan yang cukup," ujar Kapolri dengan penuh perhatian.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolri juga menekankan pentingnya dukungan psikologis bagi para pengungsi. Trauma healing telah dimulai untuk membantu mereka mengatasi dampak psikologis akibat bencana. Meskipun pembelajaran untuk anak-anak pengungsi belum sepenuhnya kembali ke kondisi normal, kegiatan pendidikan tetap dilaksanakan melalui tenda-tenda ruang belajar yang disediakan.
Usai meninjau posko, Jenderal Sigit menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI, yang menekankan pentingnya respons cepat terhadap bencana dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. "Hari ini kami mengunjungi beberapa pos untuk memastikan kepastian pelayanan dari pemerintah, terutama terkait dengan masalah makanan, air, dan kebutuhan kesehatan. Kami sudah mengecek makan tiga kali sehari, fasilitas mandi dua kali sehari, dan layanan kesehatan yang ada," ujarnya.
Kapolri juga mengungkapkan bahwa proses evaluasi dan monitoring akan dilakukan setiap hari untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tanggap darurat berjalan lancar dan tepat sasaran. Semua kebutuhan para pengungsi, termasuk kebutuhan psikologis, pendidikan, serta kesehatan, menjadi perhatian serius dari pemerintah.
"Kami akan terus memantau dan memastikan semua kebutuhan para pengungsi tetap tercukupi, dan seluruh aktivitas tanggap darurat berjalan dengan baik," tegas Jenderal Sigit.
Kunjungan Kapolri ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan bantuan yang maksimal kepada warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi, serta memberikan rasa aman dan dukungan kepada mereka dalam masa sulit ini.