Personel Gabungan Pengamanan Proyek Nasional Waduk Lambo Dihadang Kelompok Masayrakat, Kabidhumas Polda NTT : Polri Tetap Persuasif

Personel Gabungan Pengamanan Proyek Nasional Waduk Lambo Dihadang Kelompok Masayrakat, Kabidhumas Polda NTT : Polri Tetap Persuasif

Tribatanewsntt.com - Gabungan personel Polri dihadang kelompok masyarakat saat mengamankan proses pengukuran lahan proyek Nasional pembangunan Waduk Lambo, di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (20/12/2021). Dampak dari kejadian itu, salah satu Perwira Polri yang melaksanakan tugas mengalami luka.

Hal ini dibenarkan oleh Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H saat dikonfirmasi di Mapolda NTT, Selasa (21/12).

“Penghadangan tersebut dilakukan oleh kelompok masyarakat Rendubutowe yang tergabung dalam Forum Penolakan Pembangunan Waduk Mbay/Lambo. Dampak dari penghadangan itu, terjadi insiden yang mana Personil Polri yang melaksanakan tugas pengamanan serta pengawalan terhadap tim pengukur yang akan memasuki lokasi ditarik oleh salah seorang warga, sehingga seorang Perwira Polri mengalami luka pada jari tengah tangan kanan karena terkena sayatan bilah bambu”, jelas Kabidhumas Polda NTT.

Dikatakannya, gabungan personel pengamanan terdiri dari Polres Nagekeo, BKO Polwan Polres Ende dan BKO Brimob Polda NTT dihadang saat melaksanakan tugas pengamanan dan pengawalan terhadap tim pengukuran lahan proyek waduk Lambo yakni, dari PT. Brantas Abipraya dan PT. Waskita, tepatnya di Pintu masuk menuju lokasi pembangunan waduk.

Warga yang melakukan aksi penarikan terhadap Perwira atas nama Ipda Stefanus Siga berinisial AA (40), seorang pria asal Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa itu pun diamankan oleh personel Polres Nagekeo.

“Setelah mengamankan warga tersebut, anggota Polres Nagekeo memberikan pemahaman kepada yang bersangkutan berkaitan dengan pentingnya pembangunan waduk Mbay/Lambo dan diminta agar tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri serta tidak memprovokasi masyarakat yang dapat membenturkan masyarakat dengan petugas Polri di lapangan. Jadi kita (Polri) tetap persuasif”, terang Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H.

Disebutnya, atas insiden itu, Ketua Forum Penolakan Pembangunan Waduk Mbay/Lambo Bernadinus Gaso, bersama tim Advokasi serta perwakilan dari AMAN menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya aksi yang dilakukan dari AA terhadap anggota Polri.

Bernadus Gaso bersama tim Advokasi serta perwakilan AMAN juga meminta kepada Polri dalam hal ini kepada Kabagops Polres Nagekeo agar aksi yang dilakukan AA itu agar tidak dibawa ke jalur hukum dan berjanji untuk memberikan pemahaman kepada pelaku untuk tidak melakukan perbuatan yang sama di kemudian hari.

Setelah melakukan koordinasi antara Ketua Forum Penolakan Pembangunan Waduk Mbay/Lambo dan Kabagops Polres Nagekeo, warga yang diamankan tersebut pun diserahkan kepada pihak Forum penolakan pembangunan Waduk Mbay/Lambo oleh Polre Nagekeo”, sebut Kabidhumas Polda NTT.

Pasca kejadian penghadangan itu, Kabidhumas Polda NTT menyatakan saat ini, situasi di sekitar proyek Nasional Waduk Lambo terpantau aman dan kondusif dan Polri tetap presuasif.
    
“Sampai dengan saat ini, situasi di sekitar pintu masuk jalan tani menuju pintu masuk lokasi pembangunan Waduk Mbay/Lambo tidak lagi dipagari serta terpantau aman dan kondusif”, tandasnya.