Polri Evakuasi dan Himbauan di Tiga Desa Terdampak akibat Peningkatan Status Gunung Lewotobi Menjadi Awas
Tribratanewsntt.com - Sejak Selasa malam, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), naik status dari siaga menjadi awas pukul 23.00 Wita.
Dalam mengantisipasi potensi bahaya erupsi, Polres Flores Timur dan Personel BKO Polda NTT melakukan evakuasi terhadap masyarakat dari tiga desa yang berada dekat dengan gunung berapi tersebut.
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, mengungkapkan bahwa evakuasi dilakukan terhadap warga Desa Dulipali, Desa Klatanlo, dan Desa Hokeng Jaya. Masyarakat dievakuasi ke posko pengungsian di Kecamatan Wulanggitang.
"Kami bantu evakuasi masyarakat ke posko pengungsian, dan berpatroli memberikan himbauan agar warga tetap tenang serta mengikuti arahan dan himbauan pemerintah," ujar Kapolres pada Rabu siang.
Polisi juga mendatangi rumah-rumah yang masih dihuni warga, langsung melakukan evakuasi bagi mereka yang masih bertahan di rumahnya. Kapolres menyebutkan bahwa mereka bekerja sama dengan instansi terkait dalam menangani pengungsi dan terus memantau perkembangan aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Sejak Selasa malam, gunung berapi tersebut mengeluarkan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat, berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi mencapai 800-1000 meter di atas puncak kawah. Juga teramati sinar api di kawah utama dan lontaran lava pijar arah utara sekitar 50 meter dari kawah utama.
Dengan naiknya status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III (siaga) menjadi level IV (awas), masyarakat di sekitarnya dan pengunjung/wisatawan diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektor 5 kilometer ke arah barat laut-utara. Himbauan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah juga disampaikan kepada masyarakat.
"Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata)," tambah Kapolres.
Selama periode 1-9 Januari 2024, tercatat 3 kali gempa dan letusan/erupsi, termasuk gempa guguran, gempa hembusan, gempa Low Frequency, gempa Vulkanik Dangkal, gempa Vulkanik Dalam, gempa Tektonik Lokal, gempa Tektonik Jauh, dan gempa Tremor Menerus.
Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki menunjukkan peningkatan dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1500 meter dari pusat erupsi. Sinar api dan lontaran material pijar teramati di puncak gunung dan aliran lava berarah barat laut utara. Peningkatan amplitudo tremor menerus menunjukkan peningkatan energi erupsi.