Silaturahmi Kapolda NTT ke Keuskupan Atambua: Sinergi Iman dan Keamanan Jaga Perbatasan

Silaturahmi Kapolda NTT ke Keuskupan Atambua: Sinergi Iman dan Keamanan Jaga Perbatasan

Atambua — Suasana hangat menyelimuti Keuskupan Atambua ketika Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., bersama Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Vily Rudi Darmoko melakukan kunjungan silaturahmi kepada Uskup Agung Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Jumat (15/8/2025).

Dalam rombongan Kapolda turut hadir Irwasda, Dirpolairud, serta Kapolres Belu. Kunjungan ini menjadi ajang memperkuat jalinan kebersamaan antara Polri dengan Gereja Katolik di wilayah perbatasan.

Kehangatan Sambutan Uskup Agung

Uskup Mgr. Dominikus Saku menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kedatangan Kapolda dan rombongan.

“Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi kami. Selama ini kerja sama antara Keuskupan dan Polres Belu berjalan baik, terutama dalam menjaga umat di Kabupaten Belu, termasuk warga yang berdampingan dengan negara tetangga Timor Leste,” ujarnya.

Namun, Uskup juga menyoroti persoalan sosial yang kerap muncul, seperti konflik antarpelajar perguruan silat yang memerlukan perhatian bersama untuk mencari solusi damai.

Kapolda: Sinergi Demi Pelayanan dan Perlindungan

Menanggapi hal itu, Kapolda NTT mengungkapkan terima kasih atas sambutan hangat serta sinergi yang sudah terjalin. Ia juga menyampaikan permohonan maaf bila masih ada kekurangan dalam pelayanan Polri.

“Kami selalu siap membantu, bila Polres membutuhkan dukungan, Polda akan hadir membackup. Kami berkomitmen melayani masyarakat, melayani umat,” tegasnya.

Kapolda juga menitipkan pesan penting terkait pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menjadi perhatian nasional. Ia berharap para rohaniwan dapat membantu menyampaikan pesan kepada umat agar lebih waspada.

“Kami yakin suara para tokoh agama sangat didengar. Mohon dukungan agar umat tidak menjadi korban TPPO lagi,” pintanya.

Merajut Kerja Sama dan Solusi

Kapolda turut menyinggung soal konflik antarperguruan silat yang marak di beberapa daerah. Ia meminta Kapolres Belu segera mengumpulkan para ketua perguruan untuk diberi arahan, sembari mengajak para pastor dan rohaniwan memperkuat pembinaan mental spiritual anak-anak muda.

“Jangan hanya fisiknya yang ditempa, tapi juga mental dan rohaninya. Dengan begitu, beladiri bisa menjadi wadah sportivitas, bukan sumber konflik,” tambahnya.

Harapan Bersama

Di akhir pertemuan, baik Uskup maupun Kapolda sepakat bahwa kerja sama antara Gereja dan Polri harus terus diperkuat demi terciptanya keamanan dan kedamaian di wilayah perbatasan. Sinergi iman dan keamanan ini diyakini mampu melindungi masyarakat, sekaligus memperkuat persaudaraan lintas batas.