Kapolda NTT Bersama Pejabat Utama Hadiri Vicon Kapolri Bahas Terkait Perkembangan Penanganan Covid - 19

Kapolda NTT Bersama Pejabat Utama Hadiri Vicon Kapolri Bahas Terkait Perkembangan Penanganan Covid - 19

Tribratanewsntt.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., didampingi Wakapolda NTT, Brigjen Pol Ama Kliment Dwikorjanto, M.Si., dan Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, S.S.T., M.K., S.H., M.M., mengikuti Vicon Pimpinan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M. Si, dengan agenda Perkembangan Penanganan Covid - 19 di Indonesia di Rupatama Mapolda NTT, Senin (26/7/2021) sore.

Hadir juga mengikuti kegiatan ini para pejabat Utama Polda NTT dan para Kapolres Jajaran Polda NTT yang mengikuti secara Virtual dari kesatuan masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut, kapolri menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan atas pelaksanaan kegiatan ini. Selanjutnya, Kapolri memaparkan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang mana Konfirmasi positif mencapai 3.186.505 kasus bertamba 289.029 kasus, Tingkat kesembuhan 2.509.318 kasus bertambah dari 247.660 kasus sedangkan tingkat kasus aktif Sebesar 573.908, 481.836 insoman dan 92.072 di rawat di RS.

Saat ini terjadi tren kenaikan kasus aktif di wilayah (luar 7 Provinsi PPKM) oleh karena itu, Kapolri perintahkan agar mendorong pemda agar menyiapkan lokasi insoman terpadu seperti Sekolah, Gor dan balai Diklat. Cek Kesiapan sarana dan prasarana di lokasi insoman terpadu dan Dorong RS mengkonversi TT Covid-19.

Terhadap Kemungkinan menurunnya kondisi saturasi pasien. Kapolri sampaikan agar mengawas dan melakukan pengecekan awal dengan orymeter segera berkoordinasi Puskesmas setempat dan lakukan evaluasi RS rujukan Covid-19 dengan menggunakan ambulans dan pakai hazmat lengkap. Antisipasi lebih awal terhadap pasien yang mengalami penurunan Kondisi sehingga tidak terlambat di bawa ke RS.

Kapolri juga menyampaikan strategi Covid-19 dengan treatment yakni selektif dalam menentukan tempat isolasi Prusedur Triase, Bila melaksanakan isolasi di rumah Lakukan peninjauan jika rumahnya layak, Jika rumahnya tidak layak agar di lakukan evakuasi pasien untuk melaksanakan Isolasi di tempat isolasi PPKM Mikro.

Kemudian dorong pemerintah daerah untuk menyiapkan Isolasi mandiri terpusat dan dorong Pemerintah daerah untuk menambahkan tempat tidur Isolasi penanganan Covid-19.

"Penemuan kasus harus dilakukan lebih dini agar terapi dapat dilakukan lebih awal. Dan pemanfaatan isolasi terpusat di level Kecamatan, kab/kota agar pasien gejala ringan dapat dirawat, dipantau dan Segera dirujuk  bila terjadi pemburukan Gejala", pintanya.

Menyangkut kegiatan bansos Polri selama Pademi Covid-19, Kapolri berharap agar segera didistribusikan Bansos harus cepat diterima oleh masyarakat sehingga bisa meringankan beban ekonomi masyarakat terdampak dan penyaluran 200 ribu ton beras menjadi upaya utama dalam mendinginkan situasi.

Mengingat bahwa yang akan mendistribusikan bansos terdiri dari beberapa unsur (TNI-Polri, Kemenko Marves, Setpres dan mensos), maka perlu pendataan ulang terhadap masyarakat yang akan diberikan bansos.

Mengenai Bansos pemerintah kepada masyarakat level IV, Kapolri sampaikan lakukan Pengamanan dan pendampingan Proses Distribusi bantuan sosial dari pemerintah kepada masyarakat, pastikan di lapangan masyarakat menerima bansos dengan perencanaan Kemensos (jumlah dan sasaran) dan jika ditemukan adanya niat jahat atau Kejanggalan berupa penyelewengan terhadap distribusi Bantuan sosial maka lakukan penegakan hukum secara tegas.

Menyangkut pergerakan oleh oknum yang memanfaatkan situasi, Kapolri sampaikan secara garis besar di wilayah Indonesia dapat di atasi dengan baik. "Itu karena antisipasi dan kesiapan personel yang matang menjay kunci utama keberhasilan pelaksanaan Pengamanan Aksi demo 24 Juli 2021 lalu", ucapnya.

Lanjutnya, pada saat ini terjadi hoax dan hasutan kepada masyarakat dengan dikaitkan pada isu Agama, Ekonomi dan keadilan untuk menggerakkan massa Aksi unjuk rasa secara sporadis dan berkelanjutan. Untuk itu Kapolri perintahkan Agar diteksi aksi apakah terdapat aktor intelektual yang menggerakkan masaa.

Mengenai strategi Penanganan tracing, Kapolri mengatakan agar para Dandrem, Dandim, Kapolres dan Kepala Puskesmas mendapatkan notifikasi WhatsApp dari Kemenkes RI Terkait Daftar Pasien positif dan dibutuhkan tracing lebih lanjut, membagikan lembar tugas tracing kepada tracer, tracer melakukan tracing ke pasien Konfirmasi positif dan melakukan permintaan Covid-19, entry data kontak erat, Notifikasi Penjadwalan Tes Covid-19, update hasil test lab insoman dan update status di aplikasi NAR (sembu dan meninggal).

Menyangkut evaluasi Aspek suplai oksigen, Kapolri perintahkan agar lakukan koordinasi dengan PLN untuk menjaga kestabilan listrik di wilayah khususnya luar jawa terkait kebutuhan pengelolaan oksigen konsentrator.

"Pastikan ketersediaan oksigen dengan koordinasi dengan satgas Oksigen, persi dan asri. Bila terdapat kekurangan segera lakukan koordinasi dan lakukan pendamping serta ketersediaan suplai oksigen di samator-samator wilayah Polda jajaran bersama satgas oksigen", Ungkapnya.

Dalam upaya Vaksinasi dan bantuan sosial bersama elemen masyarakat, Polri sendiri telah melaksanakan 154 kegiatan vaksinasi massal dan 102 kegiatan bantuan sosial bersama ormas, secara kumulatif Polri laksanakan pemberian bantuan sosial yang melibatkan 102 ormas melalu 102 kegiatan dengan membagikan 40.393 Paket sembako dan 59,4 Ton Beras dan 155.084 sasaran vaksinasi  bersama dengan elemen masyarakat.

Selain dilaksanakan oley Mabes Polri, Polda jajaran juga Melaksanakan 125 kegiatan Kegiatan Vaksinasi bersama ormas dengan total vaksinasi sebanyak 65.710. Secara keseluruhan Polri melakukan 155.084 sasaran Vaksinasi bersama elemen masyarakat.

Dikesempatan yang sama juga, Kabaintelkam Polri memaparkan Realisasi Vaksinasi Nasional yang mana total sasaran 208.265.720 dalam semua kategori dan 22 orang dari 100 penduduk di Indonesia telah menerima vaksin tahap I.

Serta ia juga memaparkan Kebijakan Presiden Republik Indonesia tentang perpanjangan PPKM level 4  yamg dimulai dari 26 Juli sampai 2 Agustus 2021.

Selain itu, Asops Polri memaparkan tentang perpanjangan PPKM Mikro dan mengoptimalkan posko Penanganan covid-19 di tingkat desa/kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19 dan pendistribusian bansos serta garai masker di area Publik.

Sementara itu, Kabaharkam Polri menyampainkan terkait dinamika data pandemi Covid-19 dimana jumlah penambahan kasus tergantung hasil testing yaitu semakin banyak spesimen Maka hasil Positif akan bertambah, Semakin sedikit Maka hasil positif akan berkurang.

Kuncinya adalah kepatuhan Protokol kesehatan bisa mencegah penularan, tracing terhadap Kontak erat Kasus positif, Isoter -isoman dan Vaksinasi.

Ia juga memaparkan tentang Pengaturan pasar tradisional, PKL dan Warung makan, Mengurangi beban masyarakat akibat Pademi Covid-19,

Diketahui bahwa jumlah Tracer di 34 Polda yakni Sebanyak 61, 217 tracer.

Dalam rapat ini juga para pejabat Mabes Polri dan para Kapolda jajaran juga memaparkan hasil dalam pelaksanaan Perpanjangan PPKM level 4.

Diakhiri Sambutannya, Kapolri mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan tugas dan selalu menjaga kesehatan serta Ia berpesan untuk selalu soliditas dan sinergitas antara Polri-TNI harus terus dipererat dan ditingkatkan sehingga memperkuat dalam penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.